Rabu, 26 Januari 2022

Hello, Stalker!

Welcome to my page, stranger - where nobody else notice this, but you do. Wow, I'm amazed! First thing first, I don't have to introduce my name. Surely I realize that. You have read my introduction on my years ago article, haven't you? No doubt you also know my number lol Kedua, salut sih... Segitu niatnya sampai scroll ke bawah-bawah. After all, thank you for reading my blog which at first I only want to write my thought here, didn't expect that you will use my story for you to play victim. Ketiga, cari apa? Mau tahu apakah dia betulan hadir dan mendapat tempat di hati ini? Well, you are right, babe...
Post di sini sekalian buat kenang-kenangan. Of course we had a story for this handwriting <3 Last but not least, I know you and I'm watching you. Selamat overthinking, dear :)

Kamis, 26 Maret 2020

Akai

Tahun lalu cuma nge-post dua kali haha... Yah, emang udah jarang juga sih, buka blog. So, this is my first post in 2020. Di tengah-tengah maraknya COVID-19, stay at home aja, akhirnya gue buka lagi ini blog. 

Mau cerita tentang apa? I want to tell you about him. Yes, him. Sekarang sudah ada Akai, hehe... Of course his true name is not Akai. Akai is how I call him. Why Akai? Kalau teman-teman suka main Mobile Legends, pasti tahu karakter Akai. Akai merupakan avatar panda yang gendut dan menggemaskan, menurut gue. Same as this panda, dia juga gendut lincah haha... 


Next month is our first anniversary. You know what? Gue gak pernah menyangka akan sebetah ini di ibukota. I mean, gue emang belum secinta itu sih dengan Jakarta, tapi di saat-saat sebelum gue kenal Akai, gue benciii banget ama nih kota. Semuanya terasa gak cocok di gue. Everything. Penduduknya, lingkungannya, polusinya, macetnya, kesenjangan ekonominya, keangkuhannya. Shit, kenapa bisa-bisanya dulu gue milih Jakarta ya?


But it was an old story. Sekarang ceritanya beda lagi. Akai ajak gue menjelajah ke mana-mana. Mencicipi makanan di berbagai tempat, mulai dari kaki lima sampai restaurant mahal. Ajarin banyak kata-kata baru, misalnya acai (air liur), ngegang (ngangkang), ompleng (kotak bekal). Ngenalin ke orang-orang juga, jadi nambah lagi teman-teman di Jakarta.

Tahu ada Pulau Pari di Kepulauan Seribu juga karena Akai

Baru setahun, sih. Well, Akai, let's make memories together. I think... we have potential to make beautiful things <3 p="">

Kamis, 11 April 2019

Good, Bad, Who Knows?

Gue punya dua cerita tentang topik ini. Ceritanya dari pengalaman gue sendiri, yang mana kedua-duanya merupakan sesuatu yang cukup berperan besar dalam hidup gue (kejadian yang bukan cuma sekadar numpang lewat aja)

1. Ini tentang masuk kuliah. Mulai dari awal sekali setelah gue akhirnya memutuskan akan masuk FK. Langkah paling pertama yang gue lakukan adalah ikut tes beasiswa di UPH. Entah kenapa, gue suka dengan lingkungan UPH ini (dan sampai sekarang pun masih, gue akui) dan di sini, UPH terkenal sebagai kampus mahal. That's why gue coba dulu beasiswanya ini. Jadilah akhirnya gue berangkat ke Jakarta, lalu... gue gagal. 

Gak berhenti sampai di situ, beberapa bulan kemudia gue daftar FK Universitas Maranatha. Ikut ujian tulisnya yang diadakan di sekolah pada hari Minggu dan... gagal lagi.

Selanjutnya apa? Gue ikut SNMPTN undangan. Waktu itu kita peserta diperbolehkan mendaftar dua jurusan di masing-masing universitas, dengan paling banyak masukinnya dua universitas. Tapi karena gue udah bulat maunya pendidikan dokter, jadi gue gak daftar ke jurusan lain. Gue pilih FK UGM sebagai pilihan pertamanya dan FK Unand pilihan kedua. 

Pas pengumuman SNMPTN undangan, gue sedih. Kenapa? Gue ga lulus lagi. Ditambah lagi sedihnya karena temen gue ada yang dapet di FK UI. Dihitung-hitung ini gue sudah gagal 4 kesempatan: UPH, Maranatha, dan dua lagi dari SNMPTN undangan.

Sedih? Pasti. But, I didn't give up. Gue ikut bimbel di Ganesha Operation dekat rumah tiap hari buat persiapan SNMPTN tertulis. Gue inget banget, rela gak ikut jalan-jalan ke Malaysia sama teman-teman SMA, yang waktu itu ditambah lagi ada mantan gue yang ikutan juga DEMI BISA LULUS FK.

Dan... yep, gw akhirnya lulus ke FK Unand.


Sekarang, ketika gue nulis post ini, gue sudah lulus dan bergelar dokter. Gue coba flashback lagi ke masa-masa pendaftaran kuliah dulu dan sekarang gue bersyukur gue gak lulus waktu tes-tes tersebut. Kenapa?

Pertama, kuliah di FK Unand tidak memakan biaya yang banyak. Teman-teman gue di FK-FK swasta bisa menghabiskan total ratusan juta rupiah sampai lulus dengan gelar dokter. Gue? Total uang masuk dan uang semester saja tidak sampai harga satu semester mereka di swasta.

Kedua, untuk melanjutkan sekolah spesialis, lulusan-lulusan negeri lebih banyak diterima daripada swasta. No offense, but admit it. 

Ketiga, FK Unand memiliki akreditasi A. Hanya belasan FK yang berakreditasi A di Indonesia dan ada dua univ yang gue tidak lulus itu akreditasinya belum A.

Keempat, ini bisa jadi pros and cons, sih. Gue jadi tetap tinggal bersama ortu. Orang-orang yang merantau mungkin akan menganggap gue lemah atau anak mami karena lebih senang bersama ortu, but let's see the good things in it. Gue bisa rawat ortu langsung pas mereka sakit, ortu gue gak kebanyakan cemas karena anaknya tinggal sendiri di kota orang, dan gue bisa banyak bantu ortu gue selama tahun-tahun terakhir sebelum akhirnya gue pindah.

2. OK. Sekarang kita lanjut ke cerita ke-2. Gue ikut dua organisasi di saat yang bersamaan waktu kuliah dulu, tapi beda bidang. Satu untuk mahasiswa kedokteran, satunya lagi Pemuda Buddhayana. Pada tahun yang sama ada pemilihan ketua dalam dua organisasi itu. Gue senang di kedua organisasi ini, namun gue rasa akan sulit tentunya untuk menjadi ketua di dua organisasi sekaligus. So, I chose one, the medical organization.

Gue ikut proses pemilihan dan segala macam persiapan tetek bengeknya, sampai gue harus keluar kota selama beberapa hari. But I didn't chosen to be the next officer. Sedih, sih. Gue masih ingat rasanya. Sedih dan kecewa.

Ketika gue memutuskan untuk ikut pemilihan ketua di organisasi mahasiswa ini, gue juga memutuskan untuk mundur dari posisi calon ketua Pemuda Buddhayana karena gue salah satu kandidat kuatnya. Tapi apa? Pada hari Musyawarah Daerah-nya, malam itu juga, yang gue datang ke wihara tanpa ekspektasi apapun, pulangnya sudah dengan jabatan ketua. Gue tekankan lagi ya, MALAM ITU JUGA. Sampai akhirnya berlanjutlah jabatan itu sampai tiga tahun ke depannya.


Sama dengan cerita pertama, gue bersyukur atas tidak terpilihnya gue di pemilihan pertama dan justru terpilih sebagai ketua Pemuda Buddhayana Sumatera Barat. Kenapa? Pertama, di organisasi wihara ini gue bisa berbakti dan mengabdi lebih banyak, karena di sini periode jabatannya selama tiga tahun, sementara masa jabatan di organisasi kampus hanya satu tahun.

Kedua, menurut gue, di sini bonding-nya lebih terasa karena lagi-lagi periode kita tiga tahun. Gue kenal banyak orang dari berbagai usia dari berbagai wihara di berbagai daerah. Sebenarnya ini plus minus juga, ya. Gue yakin di organisasi satunya lagipun gue pasti bakal dapat manfaat-manfaat lainnya. But still, poin pertama tadi yang bikin gue bersyukur banget because I have three years to keep doing more and more.

---

So, those are the stories. Do you see the similarities? Keduanya sama-sama membuat gue mengalami kegagalan yang sebenarnya itu bukan kegagalan, melainkan suatu hal yang... apa, yah... it's like, the greater things will come to you at the right time. Makanya gue buat judul post ini 'Good, Bad, Who Knows?' karena... yah, kita gak pernah tahu suatu hal itu beneran bad atau malah good buat kita. Awalnya gue kira bad, taunya sekarang gue malah bersyukur karena itu sebenarnya good. Do you get my point?

Life often takes unexpected turn, and sometimes it is beyond our control. The great things in life are often unplanned. It's cliche, but it's true! I guess we just gotta put a big smile and try to enjoy every moment of our lives. Stay positive!

Selasa, 09 April 2019

50 Random Questions

Good afternoon! Gue nemu template 50 pertanyaan acak di instagram yang bisa dijadiin topik buat ngobrol. Berhubung siang ini lagi nganggur, jadi gue mau jawab juga di sini hihi...


1. Hey, what's your name?
Mira / 石珊珊 / Animesa.
Mira nama gue di akta lahir. 石珊珊 (Si San San) nama gue di rumah. Animesa nama Buddhis.

2. Be honest, how are you feeling right now?
Broken. But, I'm trying to fix the pieces tho.

3. Would you take a bullet for someone? If yes, who?
It scares me to imagine it and... I don't know. That's accidental movement, man! We can't plan whether to take it or not. 

4. Dumbest thing you've ever done for money?
Umm... I sit for 5 minutes thinking about the answer and I still don't get it. Never done any dumb thing for money, I guess?

5. How often do you get mad or upset at yourself?
Recently, almost every night. And it always been when I'm alone at my room.

6. Is santa real to you?
Nope. Sorry, I'm a realistic person and I don't believe it.

7. So far, what has been the greatest day of your life?
Setiap gue berhasil dapet achievement gue, that's my greatest day. But I guess among them, the day when I got gold medal on national competition is the greatest of the greatest. Why? Firstly, because I could make my parents proud of me. Secondly, because I could shut up those fucking mouth of people who thought I'd never won. 
And it happened when I was in primary school anyway :)

8. What offends you the most?
Pandangan orang-orang yang merendahkan. Semuanya, sebenarnya. Cara melihatnya, perlakuannya, pemikirannya. Gue selalu megang dua prinsip, jangan sombong dan rendah hati. Bahkan kalau merendahkannya pun bukan ke gue (ke orang lain nih ceritanya), gue juga gak sreg.

9. What do you think happens to us when we die?
Rebirth. Lahir lagi di salah satu dari 31 alam kehidupan.

10. Which animal would you like to be?
Of course, dolphin. Or cute dog. Haha... 


11. What TV character do you most relate to?
Do you know K-drama titled While You Were Sleeping? Nam Hong-joo.

12. What's the last thing you've read?
Do you mean my latest book I read? Terakhir gue pernah iseng baca buku di Gramedia di bagian buku-buku best seller-nya. Gue nemu satu buku yg gue suka, judulnya lupa, isinya tentang self love. Tapi gak jadi beli karena teman gue udah buru-buru ngajakin ke tempat lain :(

13. Have you ever regretted kissing someone?
No.

14. Do you miss the way things were last year?
Indeed. Gue pindah ke Jakarta tgl 6 Februari (ini gue ingat banget tanggalnya) and evertyhing is really different. I mean, gue bukan mengeluhkan kehidupan ibukota dengan segala hiruk pikuknya. Berbeda di sini maksud gue lebih ke kehidupan sosial gue. I won't tell it here, or at least not now, because that's the reason why I'm broken to pieces right now, as I told you above. It's weird how different things were one year ago.

15. Do you have trust issues?
Sekarang iya, tapi sepertinya tidak akan bertahan lama kok :) Gue bukan tipe yang suka mendam lama-lama.

16. Ever slayed up all night on the phone, with who?
Pernah sih, tapi gak all night juga haha...

17. Do you use chopstick?
Gue akan sangat senang kalau makan mi dengan sumpit daripada garpu.

18. Have you ever slapped someone in the face?
Never. Dan mudah-mudahan gak akan pernah juga.

19. Have you ever been to los angeles?
I haven't, but I'd love to :) someday, perhaps.

20. Have you ever wanted to tell someone something but didn't?
Sering lah haha... Gue sering filter apa saja yang keluar dari mulut gue. Emang pernah gak filter juga sih, but most of the time I do. Karena setiap kata yang sudah diucapkan itu gak bakal bisa ditarik lagi.


21. Who do you go to when you feel lonely?
Teman kos di kamar sebelah haha...

22. What are you listening to right now?
Spotify, playlist Piano in the Background.


23. Is something wrong with you? Why?
Yes, it is. It's about my relationship.

24. Do you make wishes at 11:11?
Haha... Dulunya iya. But then I realized that doesn't make sense.

25. Are you a good artist?
Hell no. I may be good at sport, but I can't do anything at art.

26. Are you wearing socks? If yes, what color?
Invisible haha... I mean, I'm not :p

27. What do people call you?
Cemir, cece, mirmus, mimi, can can, san san, se han e, dokmir, budok.

28, Do you sing in the shower?
Jarang.

29. What is your current obsession?
Jadi PPDS secepatnya.

30. What do you enjoy doing?
Swimming, absolutely. No doubt for it.


31. Do you miss anyone?
My parents, for sure. Trus... yah, ada sih, kangen dia juga :')

32. Do you cry easily?
Gue akui, gue emang cengeng.

33. How is your heart lately?
Heart hati atau jantung nih? Kalau jantung, ya sehat. Kalau hati, ya sehat juga sih haha...

34. Have you ever pretended to like someone?
Nope. Ngapain harus pura-pura. Munafik.

35. Are you single?
Yes....

36. Are you interested in anyone right now?
Maaf, topik ini belum mau gue jadiin konsumsi publik, ya :)

37. How late did you stay up last night?
Semalam sampai jam 10 aja, sih. Kalau gak tidur siang, malamnya biasanya jadi tidur lebih cepat karena ngantuk berat.

38. Where do you want to go to college?
I've already. Masih mau lanjut sekolah, sih. So far, ngincarnya UB di Malang, tapi tetap lihat keadaan tahun depan. We never know and everything changes, right?

39. How many pets do you have?
One and only, my lovely Shiro. Kenapa namanya Shiro? Ya karena dia memang bulunya putih semua. Shiro dalam bahasa Jepang artinya putih. Putih kesayanganku.<3 p="">


 <3 p="">
40. What's the one thing you want most in life?
Lebih ke arah goal kali, ya? I want someday, when I'm going to buy something, whatever it is, I don't have to think how much money left in my bank account. Whenever I want it, I buy.

Ada satu lagi, sih, tapi ini buka tipe goal yang akan gue kejar mati-matian. I mean, gue memang mau, tapi karena effort buat dapetinnya agak susah, jadi gue realistis aja. Kalau ada kesempatan, pasti gue kejar. Kalau gak, ntar dicari jalan pintasnya haha... Gue mau punya beach house. Atau villa di suatu pulau. Pokoknya bau pertama yang gue cium pas bangun pagi adalah aroma pantai dan pemandangan pertama di depan rumah gue adalah pasir pantai dengan ombak-ombak kecilnya. My dream house sejak lama banget sampai gue gak ingat lagi sejak kapan.
<3 p="">


41. Do you bite your nails?
Gak. Bagi gue, itu menjijikkan. Toh kenyataannya memang gak bagus juga.

42. How many language do you speak?
Sehari-hari, bahasa Indonesia. Sama papa mama, Hokkian. Ke teman-teman di Padang, bahasa Minang. Inggris lumayan lah, gak bego-bego amat. Itu bahasa yang gue berani buat diajak ngobrol. Selebihnya palingan untuk basic conversation aja, kayak Jepang, Khek, Mandarin.

43. What would your name be if you changed it?
Yimera. She is an aquawoman.

44. When's the last time you got a hair cut?
Last year. Pas masih koas di stase anak. Masa2 kelam.

Pendek banget, kaaan...
45. What's the last thing you said out loud?
Duh, jarang teriak-teriak, nih. Gak inget.

46. Favorite day of the week?
Jumat, dooong. The song and quote TGIF relates me well.

47. How often do you buy new clothes?
Jarang. Karena menurut gue pribadi, pakaian gue tuh udah banyak, makanya jarang. 

48. Do you have a hidden talent?
Gue pemakan segala. Percaya deh, ngajak gue makan itu ga susah karena gue gak picky at all (dalam hal makanan loh, yah).

49. Are you named after anyone?
Ya. Kata mama gue, Mira ini nama guru sekolahnya juga dulu. Gue gak ingat detailnya gimana, tapi intinya guru yang berkesan buat mama gue.

50. Finally, did you enjoy answering these questions?
Why nooot? Kalau gak enjoy, gue gak bakal ngetik panjang lebar buat ngejawab semua pertanyaan ini haha...

Selasa, 30 Oktober 2018

Dua Tahun Kehidupan Dokter Muda

Postingan pertama setelah UKMPPD. Finally, I'm back to write.

Jadi mau cerita tentang kehidupan perKOASan selama ini. Dua tahun sudah. Dua tahun, through many dramas, laughs, tears, ups and downs. Ini gue ceritain satu-satu deh secara singkat. Plus foto (foto yang paling berkesan tentunya, terlepas apakah itu di RS atau di luar RS, di Padang atau di luar kota, dengan seragam dokter muda atau pakaian non dinas)

1. Paru. Siklus pertama gue, yang gue masih belum ngerti apa-apa tentang kepaniteraan klinik dan dengan santainya ga pakai nanya-nanya dulu gimana tips and trick-nya jadi dokter muda. 

Waktu itu ada acara ilmiah, tapi ga ingat apa :( Acaranya di Hotel Pangeran Beach, Padang.
2. Jantung. Ingat banget pas di stase jantung ada acara ilmiah juga, tapi ga ikut karena bertepatan dengan Hari Raya Trisuci Waisak. Karena Waisak-nya hari Minggu, jadi orang-orang ga ngeh kalau itu Hari Waisak. Akhirnya izin ga ikutan acara ilmiah (ya dong, kan harus ke wihara). Untungnya dalam sebulan itu acara ilmiahnya ada dua, jadi satunya lagi masih bisa ikut haha...

Vascular Symposium yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Beach juga.
3. Jiwa. Nah, ini gue bingung kenapa fotonya ga ada satupun yah... Stase jiwa di FK Unand, kita dibagi jadi dua kelompok, ganti-gantian jadwalnya ke RSUP Dr. M. Djamil dan RSJ HB Saanin.

4. Interne, alias penyakit dalam. Stase besar pertama sekaligus stase yang cukup berat juga menurut gue. Bukan karena kehidupan sehari-harinya sebagai dokter muda yang bikin berat, tapi waktu itu lagi berat-beratnya juga latihan buat persiapan Porprov. Duh, benar-benar ga bisa diceritain secara singkat dah pokoknya. Baca aja post-post sebelumnya, sudah pernah gue ceritain kok gimana sensasinya jadi dokter muda yang harus jaga malam 2 - 3 kali seminggu ditambah latihan persiapan pertandingan yang capek dan beratnya ampun-ampunan.


Selain tentang beratnya, ada kenangan lain juga. Pas banget ini ada dua orang mahasiswa exchange yang masuk bagian penyakit dalam. Dulu masa pre-klinik ngurusin mereka, sudah di kepaniteraan klinik juga ketemunya mereka lagi :'D

5. Obgyn (obstetri dan ginekologi). Sebenarnya sebelum masuk obgyn, gue ada ambil cuti dulu dua bulan. Pertama, karena izin ikut Porprov. Kedua, gue mau ikut STKN juga ke Lampung. Ketiga, eike mau rehat dulu cyin, capek banget koas sambil latihan. Baru setelah itu Januari 2017 masuk kepaniteraan klinik lagi di bagian obgyn. 

Di stase obgyn ini kita dapat dua kali dinas ke daerah. Gue dapat jatah di Dharmasraya dan Pariaman. Menyenangkan sekali guys, stase daerah ke Dharmasraya dan Pariaman. So lovely.<3 i="">

Di salah satu pantai yang ada di Pariaman.
6. Bedah. Asyiknya di stase bedah ini, gue dapat kelompok preseptor yang seru abis! Perhatiin loh, kelompok preseptor, bukan preseptor. Preseptornya killer T_T

Di OK, singkatan dari Operatie Kamer yang artinya ruang operasi.
7. Public Health. Stase paling menyenangkan dari semua stase. Indeed. Kelompok gue dapatnya di Puskesmas Pauh.



8. Mata. Stase kecil pertama gue yang gak ada dinas malamnya. Absensinya ketat, brooo... Pagi-pagi sebelum jam 7 sudah ngantri panjang tuh di ruang konsulen buat absen. Lewat dari jam 7, absen beneran dicoret sama salah satu konsulen mata (yang mana beliau emang terkenal strict sehari-harinya)

Ngabsen tanda tangan pagi-pagi.
9. Kulit. Stase yang cukup menyenangkan juga. Padahal gue suka belajar kulit, tapi nilainya malah rendah :( Dibilang bego sih, gue gak ngerasa bego-bego banget sebenernya (to be honest), dan emang yang nilainya rendah juga bukan gue personal aja, melainkan satu kelompok. Jadi gue berpikir mungkin emang satu kelompok dikasih nilainya segitu sama preseptor (selain itu, beliau emang terkenal ngasih nilainya jarang tinggi-tinggi) :(

Kita kelompok 1 ;)
10. Forensik. Balik dinas malam lagi... (walaupun dinasnya sedikit, sih). Seru, kita belajar banyak tentang kasus-kasus kriminal, mulai dari macam-macam luka, tanatologi, visum, dsb. Nilai gue A di stase ini hehe...

Gue sama beberapa anak lain yang sestase di forensik jalan-jalan ke Payakumbuh
11. Anestesi. Gila-gilaan nih jam tidur gue. Udah ga nentu lagi mana malam mana siang. Santai-santai sibuk gitu, sih, sebenarnya. Santai karena ga berat dengan acara-acara ilmiahnya, tapi sibuk karena kita full ngurusin pasien, mulai dari pre op, sepanjang op, sampai di RR (recovery room). Satu hal yang gue sukai di anestesi ini, entah kenapa gue suka aja pakai kostum OK haha... I don't know why, perhaps because we looked cool in the costume? Plus mask and surgical cap :p


12. THT. Akhirnya THT ga sesibuk anestesi lagi. Justru momen yang paling mengesankannya adalah gimana gue akhirnya bisa ikutan Munas Sekber PMVBI (Pemuda Buddhayana) di Wonosari haha... Jadi sebelum masuk THT gue udah itung-itungan nih, bagusnya kelompok berapa biar dapat kesempatan pergi ke Wonosari (secara kita ada dinas daerahnya, bakal rempong kalau mau ke Wonosari pas gue dapat giliran ke Bukittinggi). Ternyata dapatnya malah bukan kelompok yang gue targetkan itu. Lalu mulailah segala negosiasi gue dengan junior yang juga mau ganti kelompok. And finally it worked! Jadi deh, gue ikut Munas.

Pas dapet OK malam di RSAM Bukittinggi
13. Radiologi. Lebih santai lagi nih, dibandingin THT, karena ga ada jaga malamnya. Sebenarnya gue ngerasa agak bosan pas hari-harian di radiologi ini, soalnya gue tipe yang pengen do something daripada sekadar nemenin konsulen bikin expertise. Jadilah gue sering main HP, dan akhirnya malah kena tegur oleh dua konsulen yang berbeda pada hari yang berbeda :( Untungnya tetap lulus hehe...


14. Pediatri. Sumpah ini stase yang paling gak banget bagi gue. Bukan karena keilmuannya ya, tetapi sorry to say gue ga suka dengan lingkungannya. Stase yang paling banyak air matanya *dissapointed*. But after all, di bagian anaklah gue dan teman-teman segeng akhirnya bisa kumpul semua, LENGKAP!

Nama gengnya: Genk Leme2
15. Neurologi. Stase terakhir. Banyak yang bilang ini bagian terberat. Namun bagi gue, justru neuro belum seberapa dibandingkan anak. Ada yang setuju sama gue, ada yang gak. Ya wajar sih, masing-masing orang mempunyai pengalamannya masing-masing.

Kelompok 2 neurologi di RSAM Bukittinggi
Terakhir, kita ada FOME. Kenapa ga dijadiin nomor 16? Karena ini sudah masuk ke rotasi II, yang artinya di luar rotasi I (15 siklus di atas). Gue kebagian di Puskesmas Ulak Karang. Nama lainnya Puskesmas Transmart (beneran deket banget sama Transmart haha...)

FOME-nya pas bulan puasa, jadi kita buka bareng juga dong...
Bener orang bilang, masa-masa koas adalah masa-masa yang indah untuk dikenang, tapi tidak untuk diulang. Definitely. Ogah banget ngulang masa koas haha... Bagi teman-teman yang sedang menjalani kepaniteraan klinik saat membaca post ini, semangat ya! Ini pasti akan berlalu juga, kok. Jia you!

Kamis, 09 Agustus 2018

Swimming Lyfe

These last few weeks, some people I usually see in the swimming pool came over to my house. They asked me to go back to the pool. Porprov XV will be held at the end of this year.

I don't know whether I'll be back competing or not. I just feel they're all enough: 18 years of swimming life. And gladly I still keep the pictures of them, the pictures of my ups and downs and in between through it. 



↑ Kontingen POR Dini (sekarang namanya O2SN), waktu itu kelas 3 SD. 
↑ Kontingen Porprov XIV, pas sudah diwisuda dan sedang senior clerkship. It always feels nice to be in the team.



↑ Pertandingan pertama: di Hotel Bumiminang Padang, masih kelas 1 SD.
↑ Pertandingan terakhir: baru saja dua tahun yang lalu.
My very first and latest competition. No kidding, they really are. Dua-duanya pas sama-sama menjelang start (bisa pas gitu momennya haha..)



Masih foto pertandingan pertama dan terakhir. Kalau sebelumnya saat-saat menjelang start, maka ini akhir dari pertandingannya juga punya kesamaan. I'm blessed :)



↑ Latihan renang pas zaman SD di Hotel Ambacang Padang.
↑ Latihan fisik saat masa-masa kuliah.
Apa kesamaan kedua foto ini? Kenapa bisa ada? People say to me, "You're so lucky. Joining many competition makes you get to see many places." But I don't. I go to the pool and school and back to the pool again. If I say "I can't", I'm restricting what I can do or ever will do. I want to be able to look back and say, "I tried my best and have done everything I can." I don't want to look back and say, "I should have done this or that." Since I was a child until my last practice, being a champion doesn't come through magic; it takes sweat, sacrifice, intention, and most of all, hard work.
Because pain is temporarily, but pride is forever.
 Last, can you spot me in every picture? 

Jumat, 22 Desember 2017

A Very Scattered Thanking

Jumat, 22 Desember 2017

Hari Jumat depan gue ke Wonosari. So, selagi sempat gue mau nulis dulu. Gue baru selesai baca Resume 2016 gue yang dulu. Now it's time to wrap up for 2017. Konsepnya akan berbeda: kalau tahun lalu tentang momen-momennya, kali ini gue mau bahas orang-orangnya.

1. Mereka akan selalu berada dalam urutan pertama: keluarga, for showering me with your unconditional love, for giving me the privilege of free-thinking, the opportunity to explore the world, and the freedom to make mistakes and learn from them. 
gue, papa, mama, cici, En En, Ce Ho
2. Fionna, the best friend anyone could ask for (it's almost scary that we practically read each other's mind).

3. Christy & Felita. Yes, we're not at the same age, but yes, talking to you both face to face is the thing that I always love.
with Titi
with Felita
4. Teman-teman sesama Pemuda Buddhayana. You guys have already open my mind for some things. 
one of Buddhist Youth Leadership Program (BYLP) 2017 session
5. Beberapa teman sesama kepaniteraan klinik. Why I said 'some'? Karena emang benar yang dibilang teman-teman sejawat, koas membuka semua sifat asli teman-teman kita. "Kamu akan melihat teman-temanmu yang sebenarnya. Benar-benar baik, atau mungkin benar-benar buruk."

6. Orang-orang di atas are the true people I want to thank. Selebihnya masih ada, tapi mungkin karena satu dan lain hal (misalnya jarak), jadi belum se-berkesan orang-orang tadi. Mereka Winny, Ko Aseng, Ci Iva. Kehadiran mereka sebagai tempat curhat sangat menenangkan.
with Winny
with Ko Aseng, my humble senior
Muka Ci Iva emang ga keliatan, but I can't stop the tears in my eyes when I hugged her. Bukan sedih, tapi terenyuh. Like, finally I got a new role model after all those difficult times.

Seharusnya gue juga bikin "... para guru, orang-orang di sekitar gue, senior, bla bla bla..." Sorry, I'm not that kind of people yang suka berbasa-basi. Gue akui basa-basi busuk itu perlu, but occasionally in formal meeting. Ngapain gue formal-formal di blog sendiri haha... So, here is the list. In life, sometimes you're very lucky to bump into extraordinary people who make you believe that there's nothing you can't accomplish in this world if you put your mind into it, and I'm deeply indebted to these people for the never-ending inspiration. Once again, thank you!