Sabtu, 12 Juni 2010

Legend


The Legend of Sangkuriang
According to local folklore, the formation of the Tangkuban Parahu volcano began with a young man SANGKURIANG who fell in love with his own mother, DAYANG SUMBI.


One day, when he was hunting, Sangkuriang accidentally killed his beautiful black dog (Si TUMANG). This dog is actually Sangkuriang's father who had been condemned to live the life of a dog by his GURU. However, Sangkuriang never knew it.


Sangkuriang had been separated by his mother since childhood. Yet, he was destined to meet his mother again. When on his way home, he stopped at a small village and met and fell in love with a beautiful girl. He didn't realised that the village was his homeland nor that the beautiful girl was his own sacred mother (remain young & pretty).


Their love grew naturally and one day, when they were discussing their wedding plans, Dayang Sumbi suddenly realised that the profile of Sangkuriang's head matched that of her only son's who had left twenty years earlier. How could she marry her own son? But she did not wish to dissapoint him by cancelling the wedding. So, although she agreed to marry Sangkuriang, she would do so only on the condition that he provide her with a lake and a boat with which they could sail on the dawn of their wedding day.


Sangkuriang accepted this condition and built a lake by damming the Citarum river. With a dawn just moment away and the boat almost complete, Dayang Sumbi realised that Sangkuriang would fulfill the condition she had set. With a wave of her supernatural shawl, she lit up the eastern horizon with flashes of light. Deceived by false dawn, the cock crowed and farmers rose for the new day.


With his work not yet complete, Sangkurinag realised that his endeavour were lost. With all his anger, he kicked the boat that he himself had built. The boat fell over and, in so doing become the mountain TANGKUBAN PARAHU (in Sundanese, TANGKUBAN means upturned or upside down, and PARAHU means boat). With the dam torn assunder, the water drained from the lake becoming a wide plain and nowaday became a city called BANDUNG (from the word BENDUNG, which means Dam).
Gunung Tangkuban Perahu

Senin, 07 Juni 2010

Beberapa Bukti Seseorang Melakukan Perjalanan Waktu

Gambar sablon T-shirt, Sun Shades (kacamata) dan Camera multi zoom pada tahun 1940
Foto ini terdapat di website musium canada. wajar gak sih ada t-shirt, kacamata hitam dan kamera multi zoom pada tahun segitu?


Sebuah PDA, Laptop dan HP pada 70 tahun lalu?
Menurut foto ini dari stasiun kereta bawah tanah Moskow "Kievskaia" itu terlihat jelas bahwa kudeta Komunis begitu berhasil karena bantuan Time traveler yang datang dari masa depan dilengkapi dengan PDA, ponsel dan laptop? masa iya?
Ukiran Astronot di tahun 1700an?
Ini ditemukan di salah satu pilar gereja Katedral Salamanca, pada abad ke-16. awalnya pahatan patung tersebut di anggap lelucon, tetapi sekarang telah menimbulkan pertanyaan besar?

Dikutip dari: www.terselubung.blogspot.com

Selasa, 01 Juni 2010

Polusi Suara


Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.Suara bising merupakan sumber polusi suara yang sangat mengganggu indera pendengaran kita. Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter.
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.
Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan psikologis.
Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB dapat mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia. Berikut ini adalah beberapa efek samping negatif dari pencemaran suara :
a. stres
b. gila
c. perubahan denyut nadi
d. tekanan darah berubah
e. gangguan fungsi jantung
f. kontraksi perut
Berikut ini adalah contoh kebisingan yang menimbulkan pencemaran suara :
1. Orang ngobrol biasa = 40 dB
2. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
3. Suara kereta api / krl = 95 db
4. mesin motor 5 pk = 104 dB
5. suara gledek / geledek / petir = 120 dB
6. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
Pencemaran suara dapat ditimbulkan oleh adanya suara bising yang disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin las, pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, dan suara kereta api sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.

Jenis-Jenis Kebisingan

Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:

a) kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji;

b) kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang;

c) kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan;

d) kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa

Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
Di zaman serba maju seperti sekarang, bukan hanya polusi air dan udara saja yang menjadi permasalahan sehari-hari. Polusi suara yang disebabkan oleh berbagai kondisi pun sangat sulit dihindari. Suara bising kendaraan bermotor, pesawat terbang, deru mesin pabrik, hingga radio/tape recorder yang berbunyi keras merupakan sumber-sumber polusi suara yang sangat mengganggu indera pendengaran kita.
Ciri polusi suara adalah suara bising yang teramat mengganggu, sehingga cepat atau lambat akan memengaruhi kondisi kejiwaan manusia. Bukan hanya itu, jika kondisi ini dialami dalam kurun waktu yang panjang, imbasnya akan membuat telinga berkurang kepekaannya.
Manusia mempunyai batas kemampuan untuk mendengar suara mulai dari 20 hingga 20.000 hertz. Atau setara dengan rentang hingga 140 desibel (tingkat Kebisingan). Lebih dari itu, hampir dapat dipastikan terjadi kerusakan pada gendang telinga dan organ-organ lain dalam gendang telinga manusia.
Ambang batas maksimum yang aman bagi manusia adalah 80 desibel. Bagi mereka yang bekerja diatas batas tersebut, dalam jangka panjang akan mengalami gangguan pendengaran. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan medical examination atau pemeriksaan pendengaran secara berkala sebagai upaya mencegah Noise Induced Hearing Lose atau ketulian akibat kebisingan.
Sebetulnya, polusi suara bukan hanya menggangu indera pendengaran saja. Berada di lingkungan dengan suara bising yang mengganggu juga dapat menyebabkan hipertensi, karena terpicu oleh emosi yang tidak stabil. Hasil studi epidemiologis di Amerika Serikat menyebutkan, ketidakstabilan emosi akibat terpapar suara bising akan mengakibatkan stress. Jika ditambah dengan penyempitan pembuluh darah, maka dapat memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah keseluruh tubuh. Dalam waktu yang lama, tekanan darah akan naik, dan terjadilah hipertensi.
Penelitian serupa juga dilakukan pada 2003 oleh Robert Koch Institute di Jerman terhadap 1.700 penduduk Kota Berlin. Hasilnya menyatakan, orang yang hidup dengan kebisingan lalu lintas cenderung memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tingal di lingkungan yang lebih tenang. Dr Heidemarie Wende dari Federal Environment Agency, yang mengepalai studi tersebut mengatakan bahwa studi ini menunjukkan bahwa polusi suara meningkatkan tekanan darah, dan karenanya memiliki dampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Walaupun terdengar sepele, ada baiknya kita mulai memerhatikan kesehatan indera pendengaran kita. Karena kemampuan mendengar adalah sebuah karunia yang tak ternilai harganya.