Kamis, 21 Oktober 2010

pergaulan bebas

Bulan Juni lalu, aku mengikuti lomba Dhammadesana pada acara Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) VII di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. Namun, aku belum berhasil masuk 10 besar :(  Tapi tak apa-apa, aku harus tetap semangat jika ada lomba-lomba lainnya di waktu yang akan datang. Bukan begitu, teman-teman? Hehehe. Nah, ini merupakan naskah Dhammadesana yang aku tampilkan dengan topik mengenai pergaulan bebas. Jika ada kritik dan saran, silakan, aku akan menerimanya dengan senang hati :)

 Ini foto di sela-sela waktu perlombaan, dengan pakaian lengkap yang aku kenakan saat sedang ber-Dhammadesana. Kelihatannya seperti seorang wanita karir yang sudah dewasa. Hehehe



PERGAULAN BEBAS DARI SUDUT PANDANG AGAMA BUDDHA
Oleh: Mira Mustika

“Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa.
Terpujilah Bhagava Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
Terpujilah para Bodhisatva – Mahasatva, Makhluk – Makhluk Suci nan Luhur Budinya.”

“Jarang di dunia ini ada orang yang dapat mengendalikan dirinya dengan kerendahan hati, jarang ada orang yang dapat menghindari segala celaan bagaikan seekor kuda yang rajin yang selalu waspada dalam menghindari cambukan cemeti.” (Dhp. 143).

Pergaulan bebas merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi remaja Indonesia saat ini. Ditambah dengan mudahnya remaja saat ini terpengaruh oleh kebudayaan luar sehingga hal ini pun semakin berdampak negatif bagi para remaja di Indonesia. Pengawasan orang tua yang kurang dan pengertian remaja yang salah tentang pergaulan, kemudian diikuti dengan kurangnya wawasan tentang pergaulan bebas dan kurangnya kontrol dari sekolah adalah beberapa penyebab munculnya pergaulan bebas di dunia remaja.

Masalah pergaulan bebas merupakan permasalahan yang kompleks, yang dalam penanggulangannya diperlukan keseriusan dan partisipasi dari seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagaimana sebaiknya kita bergaul dalam kehidupan ini, Buddha menganjurkan agar kita bergaul dengan orang-orang yang bijaksana. “na bhaje pāpake mitte, na bhaje purisādhame. bhajetha mitte kalyāne, bhajetha purisuttame. Janganlah bergaul dengan orang jahat dan dengan orang berakhlak rendah. Bergaullah dengan teman-teman yang baik, bergaullah dengan orang-orang mulia.” (Dhp. 78).

Menyadari betapa pentingnya pergaulan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Lalu bagaimana pergaulan yang baik itu agar kita tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dengan pendekatan agama Buddha? 

Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dari lingkungan sekitar kita maupun dari media massa.

Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang memiliki pergaulan bebas sering membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Ada banyak sebab remaja bisa terjerumus untuk melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari suatu penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas dan penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS yang dapat menyebabkan kematian. 

Berikut ini beberapa penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
• Sikap mental yang tidak sehat.
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyak remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahaminya karena daya pemahaman mereka yang lemah. Salah satu faktornya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang biasa mereka jalani sehingga pelarian dari hal tersebut akan berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
• Pelampiasan rasa kecewa.
Ketika seorang remaja mengalami tekanan karena kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus (baik dari segi prestasi maupun peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang menimbulkan masalah dalam sosialisasi, akan menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas.
• Kegagalan remaja menyerap norma dalam masyarakat.
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi, terutama westernisasi. Norma adalah hukum, tetapi manusia sendiri harus menaklukkan diri pada norma itu, menerima, dan menjalankannya. Ini didasarkan pada kenyataan bahwa keharusan moral manusia mengatur tingkah lakunya menurut kaidah-kaidah atau norma-norma. 

Pandangan Buddhis mengenai pergaulan tercermin dari sabda Buddha berikut ini, "Beberapa teman hanyalah kawan minum. Beberapa dari mereka adalah orang yang di hadapanmu akan mengatakan, ‘sahabat baik, sahabat baik’. Akan tetapi, seseorang yang menyatakan dirinya sebagai kawanmu pada waktu dibutuhkan, maka dialah yang benar-benar layak dikatakan seorang sahabat.” 

Kita harus waspada dalam pergaulan, karena bila kita lalai maka kemungkinan sekali kita akan mendapatkan teman yang bukan membantu kita, akan tetapi ia justru akan menghancurkan kita. Buddha mengatakan, “appamādo amatani padam, pamāpo maccuno padam. appamattā nā miyanti, ye pamattā yatha matā. Kewaspadaan adalah jalan menuju kekekalan, kelengahan adalah jalan menuju kematian. Orang yang waspada tidak akan mati, tetapi orang yang lengah seperti orang yang sudah mati.” (Dhp. 21).

Buddha membabarkan bahwa bersahabat dengan orang-orang jahat dapat menjadikan seseorang tergelincir. Jika bersahabat dan bergaul dengan orang-orang jahat, seperti: berjudi, minuman keras, keluyuran di waktu malam, baik di alam ini maupun di alam kehidupan selanjutnya, kehidupannya akan mengalami keruntuhan yang menyedihkan. 

Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengatakan bahwa terdapat empat macam sahabat atau Kalyanamitta. Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Sahabat yang menjadi penolong, sahabat pada waktu senang dan susah, ia yang menunjukkan apa yang engkau butuhkan, dan ia yang menaruh simpati untuk dirimu. Keempat macam sahabat ini harus dikenali orang bijaksana sebagai sahabat dan ia harus menyediakan waktunya, seperti seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Bila ia telah memperoleh sahabat yang demikian, menyambut dengan kata-kata yang ramah dan hati yang tulus, dan membimbing sahabat-sahabatnya dengan nasehat yang bijaksana, maka ia akan memperoleh kehormatan.

Sedangkan sabahat yang selalu mencari sesuatu untuk diambil, sahabat yang ucapannya berbeda dengan perbuatannya, sahabat yang menjilat dan berusaha membuat kamu senang dengan yang demikian, sahabat yang bergembira dengan jalan-jalan yang jahat. Keempat sahabat ini merupakan teman yang tidak baik atau Akalyanamitta. Akalyanamitta artinya teman atau kawan yang tidak baik atau jahat yang berkeinginan untuk menjerumuskan diri kita sehingga mengalami penderitaan (dukkha). Demikianlah, setelah memahaminya, orang bijaksana akan menghindar jauh dari mereka seolah mereka jalan yang berbahaya dan menakutkan. (D. III, 31).

Masalah pergaulan bebas bukan baru terjadi akhir-akhir ini. Pergaulan bebas sudah ada sejak dulu, terutama di kalangan selebritis, misalnya: video asusila mirip Ariel – Luna Maya – Cut Tari yang sampai sekarang masalahnya masih belum dapat diselesaikan. Video ini merupakan gambaran pergaulan bebas yang sudah meresahkan masyarakat. 

Menjadi kerja tambahan pula bagi para guru di sekolah untuk melakukan pemeriksaan HP masing-masing anak didiknya. Tindakan menggeledah HP seperti itu sangat membuat trauma secara psikologis bagi anak-anak yang masih belum mengerti. Mengapa mereka harus diperiksa paksa seperti itu? Apa salah mereka, padahal kesalahan ada pada pelaku yang mengupload video ini pertama kali ke internet dan yang ikut menyebarluaskannya via teknologi bluetooth yang sudah sedemikian canggihnya.

Selain itu, pergaulan bebas sangat identik dengan yang namanya ‘dugem’ (dunia gemerlap). Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba, yang pada akhirnya berdampak utama pada seks bebas yang berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi antara lain di bidang sosial, agama, dan kesehatan. 

Beberapa akibat dari pergaulan bebas adalah:
• Melakukan hubungan seksual secara bebas yang mengakibatkan kehamilan remaja / kehamilan sebelum nikah yang beresiko:
- Pengguran kandungan (aborsi)
- Rasa malu atau putus asa
- Pernikahan secara paksa
• Beresiko tertular penyakit seksual.
• Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang yang dapat merusak generasi muda. 

Kita semua tahu bahwa peningkatan keyakinan kepada Triratna serta penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu menghindari pergaulan bebas. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’, namun tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain itu masih ada lagi solusi-solusi lainnya. Beberapa solusi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menanamkan nilai agama, moral dan etika.
b. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya intelektual, tetapi juga mengembangkan emosional remaja.
c. Pendidikan dan penyuluhan seksual.
d. Pengawasan dari orang tua di rumah serta guru-guru di sekolah secara intensif. 

Pada dasarnya semua solusi atau upaya pencegahan yang telah diuraikan sebelumnya tetap tergantung dari diri setiap remaja untuk mau melakukannya atau tidak. Jika para generasi muda menginginkan perubahan, sebaiknya mereka memiliki arahan untuk melakukan hal yang memang patut mereka lakukan. Itu semua kembali pada diri setiap remaja itu masing-masing dan juga dukungan dari lingkungan, baik itu keluarga, masyarakat, ataupun sekolah.

Pengembangan kesadaran terhadap pergaulan bebas didasarkan pada sikap mental sebagai rangkaian hubungan sebab akibat yang saling bergantungan. Ajaran Buddha mengenai Hukum Kamma tidak dapat lepas dari ajaran yang menguraikan tentang Hukum Paticcasamuppada. Ajaran ini secara ringkas dapat dirumuskan dalam kalimat “Dari segala hal yang mempunyai sebab, Tathagata menerangkan sebabnya dan juga lenyapnya sebab itu, itulah ajaran para Pertapa Agung.” (Vinaya, I, 40). Melalui pengembangan batin yang berdasarkan kebijaksanaan, perilaku moral (sila), konsentrasi, dan belas kasih, menyadari betapa pentingnya pergaulan yang sehat secara luas, sehingga para remaja tidak akan melangkah ke arah yang salah. 

Bagi pemerintah, dianjurkan agar dapat memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar tidak salah dalam memilih pergaulan. Bagi orang tua, diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi juga perlu memperhatikan tingkah laku anak-anaknya agar tidak salah jalan.

Jadi marilah kita bersama-sama ikut andil dalam menerapkan pencegahan terhadap peergaulan bebas, baik dengan menjadi individu yang menjauhi pergaulan bebas dan juga dalam memberikan motivasi kepada orang-orang di sekeliling kita. Dalam hal ini media massa juga sangat berperan, seharusnya media massa menampilkan hal-hal positif yang perlu dilakukan, bukan malah menampilkan film-film yang menunjukkan hebohnya gemerlap dunia malam dan maraknya pergaulan bebas yang disalahtafsirkan merupakan suatu kebanggaan bagi para remaja. Semua pihak perlu berperan untuk menanamkan “gaul tanpa pergaulan bebas”, terutama diri anda sendiri. Mudah-mudahan masyarakat luas dan umat Buddha pada khususnya dapat memahami hal ini sehingga tidak terjerumus pada perbuatan buruk yang merugikan diri sendiri dan makhluk lain.

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitata - Semoga semua makhluk berbahagia
YO DHAMMAM DESESI ADIKALYANAM MAJJHEKALYANAM PARIYOSANAKALYANAM TI
Dhamma itu indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya








DAFTAR PUSTAKA
Wijaya-Mukti, Krishnanda. 2003. Wacana Buddha-Dharma. Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan.
Wowor, Cornelis. 1997. Pandangan Sosial Agama Buddha. Jakarta: Arya Surya Candra.
http://acnk3y.blogspot.com/2008/03/kata-pengantar-generasi-muda-saat-ini.html, diakses pada tanggal 19 Juni 2010
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=257.0, diakses pada tanggal 20 Juni 2010
http://solocybercity.wordpress.com/2010/06/15/video-mirip-ariel-luna-dibuat-2006-video-mirip-ariel-cut-tari-dibuat-2007/, diakses pada tanggal 21 Juni 2010
http://suryaadhiguna.blogspot.com/2009/10/sidhi-kalyanamitta.html, diakses pada tanggal 22 Juni 2010
http://www.docstoc.com/docs/8103267/makalahakibatpergaulanbebasdikalanganremaja, diakses pada tanggal 19 Juni 2010
http://www.forumbebas.com/thread-38443.html, diakses pada tanggal 19 Juni 2010
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=183, diakses pada tanggal 20 Juni 2010
http://www.sukmamerati.com/video-mesum-ariel-luna-maya-cut-tary-gambaran-pergaulan-bebas-yang-kebablasan, diakses pada tanggal 21 Juni 2010

Renang

Salah satu kegemaranku (hobby) adalah berenang. Berikut merupakan sedikit ulasannya. Oh ya, idolaku dalam cabang olahraga yang satu ini ialah Michael Phelps, dari AS. Dia setidaknya memboyong delapan medali emas di Olimpiade Beijing 2008 dengan lima emas di antaranya adalah nomor individu; dan lima di antaranya dengan pemecahan rekor dunia. Wow, it's awesome!


Renang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

Sejarah
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Sesi berenang di Inggris pada 1615

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.

Gaya renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.

Gaya bebas (freestyle)
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.


Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Michael Phelps, perenang 23 tahun yang memecahkan rekor dunia atas suksesnya di nomor 200 meter gaya bebas dengan waktu 1:42.96.

Gaya dada (breaststroke)
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

 Phelps berenang gaya dada

Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara keempat nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Gaya punggung (backstroke)
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.


Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam renang. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

 
 Atlet Amerika, Natalie Coughlin merebut emas dari nomor renang gaya punggung 100 meter di kolam renang Water Cube pada Olimpiade Beijing 2008

Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas

Gaya kupu-kupu (butterfly)
Gaya kupu-kupu atau gaya dolphin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.

 Perenang Jawa Tengah, Donny B Utomo berlomba pada nomor 100 meter gaya kupu kupu putra pada kejuaraan renang Indonesia Open 2009 di Jakarta, Jumat (23/10). Donny menjadi yang tercepat pada nomor pertandingan tersebut.

Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.

Risiko
Kecelakaan di air bisa menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam. Sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila datang arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang bisa mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.

Rabu, 13 Oktober 2010

Kerajaan yang Hilang

Atlantis, Atalantis, atau Atlantika (bahasa Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias.

Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni buku Critias dan Timaeus menguraikan kisah tentang sebuah kerajaan yang dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Atlantis, begitu disebutnya, memiliki peradaban yang memukau. Di sana sudah terdapat pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang-orang terbang. Suatu saat ketika Atlantis baru akan melancarkan perang dengan Athena, tiba-tiba terjadi gempa dan banjir, tidak sampai sehari semalam Atlantis tenggelam tanpa bekas di dasar laut. Kerajaan besar yang memiliki peradaban tinggi itu pun lenyap dalam semalam.

Penyelidikan arkeolog menurut versi Plato, waku tenggelamnya Atlantis kurang lebih 11.150 tahun silam. Plato mengatakan bahwa kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun, bukan rekaan sendiri. Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Sejak tahun 1960-an sampai abad ke-20, laut bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia. Pada tahun 1968, beberapa penyelam melihat sebuah jalan besar yang dibangun menggunakan batu persegi panjang yang disusun sangat rapi. Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis menemukan piramida di dasar laut bermuda. Diperkirakan bangunan-bangunan bawah laut tersebut adalah sisa-sisa kerajaan Atlantis yang telah tenggelam.


Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".

Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.

Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan kadang-kadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga mempengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju (dan hilang).


Legenda Atlantis muncul dalam banyak buku, film, serial televisi, permainan video, lagu dan karya lainnya. Contoh Atlantis dalam film adalah serial televisi Stargate Atlantis dan film animasi Disney Atlantis: The Lost Empire. Permainan video pertama Tomb Raider menampilkan Atlantis sebagai basis cerita dan lokasi untuk akhir cerita.


Selasa, 05 Oktober 2010

6 Hal Yang Susah Diungkapkan Pria Kepada Wanita

Pria cenderung memiliki sikap lebih terbuka dibandingkan wanita. Tetapi ada situasi di mana pria merasa sulit mengungkapkan perasaannya.



Ketahui enam hal yang sulit diungkapkan pria ketika berada dalam situasi tertentu.

1. "Aku sayang kamu"
Terdengar klise, tetapi sebagian besar pria akan merasa tidak tenang dan merasa sulit untuk mengungkapkan kalimat itu. Menjelang mengucap kalimat itu, jantung biasanya berdegup kencang disertai tangan berkeringat. Pria akan merasa takut ditolak. Jadi, jangan heran jika melihat seorang pria mukanya terlihat merah saat mengungkapkan perasaan cinta pada wanita incarannya.

2. "Hubungan ini tidak berjalan lancar"
Pria biasanya akan menghindar ketika pasangannya mulai membahas kelanjutan hubungan, terutama ketika hubungan sudah tidak berjalan dengan baik. Pria juga tidak suka melihat wanita menangis di depannya karena tidak ingin menjadi pihak yang berdosa. Untuk menghindari ini, mereka biasanya memilih bersikap menyebalkan, dan menunggu hingga pasangannya memutuskan hubungan.

3. "Pakaian itu tidak bagus untuk kamu"
Pria akan sulit sekali berkata jujur jika ditanya soal penampilan wanita. Jika seorang wanita meminta pendapat soal penampilan, pria pasti akan sulit berkata "pakaian itu tidak bagus untuk kamu". Pria akan lebih "mencari aman" dengan mengatakan "lumayan" atau "bagus kok".

4. "Aku butuh ruang"
Ada kalanya seseorang membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Bagi pria, jika ia ingin menghabiskan waktu sendiri tanpa pasangan, butuh keberanian besar untuk mengungkapkannya. Mereka tidak ingin menyakiti pasangannya saat ingin menyendiri untuk sementara waktu. Jika pria tidak pernah mengungkapkan hal ini, bisa jadi ia melakukan trik tertentu misalnya dengan alasan lembur atau ada pekerjaan di luar kota.

5. "Aku tidak suka berkumpul dengan teman-temanmu"
Sebagian besar pria tidak suka berkumpul dengan teman-teman wanita pasangannya. Jika memang 'dipaksa' bertemu, mereka akan lebih banyak bersikap diam dan terlihat kikuk. Suasana tersebut memang tidak nyaman bagi pria. Bukan karena dia tidak menyukai teman-teman Anda, tetapi karena obrolan pasti akan kurang nyambung.

6. "Iya, kamu benar"
Ego pria yang begitu besar akan turun jika ia mengakui kalau opini Anda yang benar. Ketika beradu argumen dan fakta menunjukkan Anda benar dan dia salah, ia akan sulit untuk mengakuinya. Dalam situasi tersebut kebanyakan pria akan memilih diam.

source: http://gedabruss.blogspot.com/2010/10/inilah-enam-hal-yang-sulit-diungkapkan.html

Minggu, 03 Oktober 2010

Helen Keller

 
Hari paling penting yang kuingat sepanjang hidupku adalah hari ketika guruku, Anne Sullivan, datang menemuiku. Aku merasa sangat takjub saat memikirkan perbedaan yang sangat jauh antara dua kehidupan yang dihubungkan hari itu. Saat itu aku sebentar lagi akan menginjak usia tujuh tahun.

Pada sore yang penuh kejadian menarik itu, aku berdiri di teras sambil membisu dan penuh harapan. Dari isyarat ibu dan beberapa orang yang lalu-lalang di dalam rumah, secara samar aku menduga bahwa akan terjadi sesuatu yang luar biasa. Aku pun kemudian berjalan menuju pintu dan menunggu di tangga. Matahari sore menembus rimbun tanaman rambat berbau harum yang menutupi teras. Cahayanya jatuh menerpa wajahku yang mengengadah. Jemariku bergerak secara perlahan secara tidak sadar pada daun-daun dan bunga-bunga yang sudah tak asing lagi bagiku, yang baru saja menguncup menyambut indahnya musim semi di selatan. Aku tak tahu keajaiban atau kejutan apa yang akan dibawa masa depan untukku. Kemarahan dan kepahitan terus-menerus memangsaku selama berminggu-minggu. Dan kelemahan yang dalam telah menggantikan perjuangan yang penuh semangat ini.

Aku merasakan langkah kaki mendekat. Aku mengulurkan tanganku karena aku mengira itu langkah ibuku. Seseorang meraih tanganku. Aku didekap erat olehnya, yang telah datang untuk menyingkap segala sesuatunya buatku. Dan, lebih dari segalanya, ia mengungkapkan cinta untukku.

Pagi itu, dia membimbingku ke ruangannya dan memberiku boneka. Setelah aku bermain-main dengan boneka itu selama beberapa menit, Nona Sullivan perlahan-lahan mengeja kata “d-o-l-l” (boneka) di tanganku. Aku langsung tertarik dengan permainan jari ini dan berusaha menirukannya. Ketika akhirnya berhasil membuat huruf-huruf dengan benar, aku tersipu-sipu karena rasa senang dan bangga. Aku berlari ke lantai bawah dan memegang tangan ibu, lalu membuat huruf-huruf yang menyusun kata “d-o-l-l”. Aku tidak tahu bahwa aku tengah mengeja kata atau bahwa kata-kata itu ada. Aku semata-mata hanya mengerakkan jari-jariku bagaikan seekor monyet. Pada hari-hari berikutnya, aku belajar mengeja banyak kata, diantaranya kata pin (peniti), hat (topi), cup (cangkir), sit (duduk), stand (berdiri), dan walk (berjalan), dengan cara yang tidak bisa aku pahami. Tetapi setelah guruku bersamaku selama beberapa minggu, aku baru mengerti bahwa segala sesuatu punya nama.

Suatu hari, ketika aku sedang bermain dengan boneka baruku, Nona Sullivan menaruh boneka besarku yang terbuat dari kain perca di atas pangkuanku juga. Dia mengeja kata “d-o-l-l” dan berusaha membuatku mengerti bahwa keduanya bisa disebut “d-o-l-l”. Hari sebelumnya, kami berjuang soal kata “m-u-g” dan “w-a-t-e-r”. Nona Sullivan telah berusaha memberi kesan padaku bahwa “m-u-g” adalaha mug dan “w-a-t-e-r” adalah water, tetapi aku bersikeras bahwa aku masih bingung tentang keduanya. Dalam keadaan putus asa, dia mengganti pokok pembicaraan untuk sementara waktu, dan baru akan mengulanginya pada kesempatan pertama yang ada.

Aku menjadi tak sabar dengan upayanya yang berulang-ulang. Lalu aku merebut boneka baru tersebut dan membantingnya ke lantai. Aku senang sekali ketika merasakan kepingan boneka yang pecah itu di kakiku. Tak ada kesedihan atau penyesalan yang kurasakan setelah kemarahan yang meledak-ledak itu. Aku tak menyayangi boneka itu. Dalam duniaku yang gelap dan sunyi, tak ada sentimen kuat atau kelembutan. Aku merasa guruku menyapu pecah-pecahan itu ke sisi perapian, dan aku merasa puas bahwa penyebab ketidaknyamananku telah dimusnahkan. Dia membawakan topku kepadaku, dan aku tahu bahwa aku akan keluar menikmati hangatnya matahari. Pikiran ini, jika perasaan tanpa kata bisa disebut pikiran, membuatku melompat-lompat kegirangan.

Kami menelusuri jalan setapak menuju sumur rumah, karena tertarik dengan harumnya tanaman yang menutupinya. Seseorang sedang memompa air dan guruku meletakkan tangaku di bawah saluran keluarnya air. Saat aku merasakan sejuknya semburan air di tanganku, dia mengeja kata water di tanganku, pertama dengan pelan, lalu dengan cepat. Aku berdiri terpaku, seluruh perhatianku terpusat pada perasaan di jariku. Tiba-tiba aku merasakan kesadaran yang samar-samar tentang sesuatu yang menyebalkan, keharuan akan pemikiran yang kembali. Dan entah bagaiaman misteri bahasa lalu terungkap bagiku. Aku tahu bahwa “w-a-t-e-r” berarti sesuatu yang sejuk yang mengalir di tanganku. Kata yang hidup itu membangkitkan jiwaku, memberinya cahaya, harapan, kegembiraan, dan membebaskannya! Memang benar masih banyak hambatan, tetapi hambatan akan dapat dilenyapkan jika tiba waktunya.

Aku meninggalkan sumur rumah dengan semangat untuk belajar. Segala sesuatu yang punya nama dan setiap nama memberikan gagasan baru. Sekembalinya kami ke rumah, setiap benda yang kusentuh tampak gemetar dengan kehidupan. Itu karena aku melihat segala sesuatu dengan pandangan baru dan aneh, yang telah mendatangiku. Saat memasuki pintu, aku teringat dengan boneka yang telah aku hancurkan. Aku merasakan jalan menuju perapian dan memungut kepingan-kepingan itu. Aku berusaha menyatukannya, namun sia-sia. Lalu air mata pun mulai membasahi pipiku, karena aku mnyadari apa yang telah kulakukan. Untuk pertama kalinya aku merasa menyesal dan sedih.

Aku belajar banyak kata pada hari ini. Aku tak ingat kata apa yang kupelajari. Yang benar-benar kuingat di antara kata-kata itu adalah kata ibu, ayah, saudara perempuan, dan guru, kata-kata yang membuat duniaku mekar, “bagaikan lili liar penuh bunga”. Sulit menemukan anak yang lebih bahagia daripada diriku ketika aku berbaring di ranjang kecilku di penghujung hari yang sangat menyenangkan itu. Aku merasakan kegembiraan pada hari itu. Untuk pertama kalinya aku merindukan datangnya hari esok. 
Video: Helen Keller: In Her Story (clip)

SUMBER : THE STORY OF MY LIFE
PENULIS : Helen Keller




Materi SDM Pelatnas III Sekber PMVBI (Pemuda Buddhayana) Wil. A

Sabtu, 02 Oktober 2010

Fakta-Fakta Unik dari Dunia Binatang

  • Jantung ikan paus biru berdenyut sembilan kali dalam semenit. 
 
  • Kuda laut jantanlah yang mengandung. Kuda laut jantan memiliki kantung benih yg digunakan untuk menyimpan telur yg diberikan si betina.
  • Kalajengking bisa dibunuh dengan menyiramnya dengan cuka, mereka akan murka dan akan menyengat dirinya sendiri.
  • Semut selalu jatuh miring ke kanan jika diberi racun serangga (don’t try this at home, kasihan semutnya).
  • Kucing berkeringat melalui telapak kakinya.
  • Umur dari capung adalah 24 jam.
  • Landak memiliki sidik jari yang mirip dengan manusia.
  • Ikan hiu kehilangan gigi lebih dari 6000 buah setiap tahunnya dan gigi baru tumbuh dalam waktu 24 jam.
  • Daya ingat ikan hanya 3 detik.
  • Gigi berang-berang tidak pernah berhenti tumbuh.

    Jumat, 01 Oktober 2010

    Penguin

    Fakta-fakta unik dari penguin: penguin adalah burung yg tidak bisa terbang, tapi bisa berenang dan penguin ada di kutub selatan, bukan di kutub utara.


    Umumnya penguin memakan krill (sejenis kerang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut. Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernafasan penguin.


    Penguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka.

    Namun satu bentuk pertengkaran besar antar penguin akan terjadi jika seekor ibu penguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa). Jika seekor anak hilang, maka ibu penguin akan "mencuri" seekor anak penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, penguin-penguin betina lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai "pencurian" ini dan akan menolong dan "membela" ibu penguin yang anaknya dicuri.


    Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan. Untuk menghemat energi, kadang-kadang penguin berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.

    Setiap penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan hewan pemangsa di atas air.


    Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.

    Penguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin amat mengandalkan pendengarannya. Mata penguin beradaptasi untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari pemangsa. Kemampuan daya penciuman penguin hingga saat ini masih belum banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.



    Ini versi boneka penguin yang aku punya :p