Sabtu, 16 Maret 2013

Tentang Poseidon

Air merupakan sumber kehidupan karena semua makhluk hidup pasti memerlukannya. Bumi tempat kita tinggal pun sebagian besar terdiri dari air. Begitu pentingnya keberadaan air bagi kehidupan, sehingga banyak mitologi atau cerita dongeng dari berbagai negara yang menceritakan kepercayaan akan adanya dewa yang menguasai air. Dewa-dewa itu ada yang menguasai air laut, sungai, atau hujan. Mereka dipercaya mengatur air untuk kelangsungan hidup manusia. Siapa saja dewa-dewa itu?



Mitologi Yunani
Di dalam mitologi Yunani diceritakan bahwa pada masa lalu manusia memiliki dewa lautan yang bernama Poseidon. Poseidon adalah putra dari Titans Cronus, penguasa jagat raya di masa Golden Age dan Rhea. Poseidon bersaudara dengan Zeus (dewa langit dan pemimpin dewa-dewa Olympian), Hades (dewa kematian), Demeter (dewi bumi), Hestia (dewi perapian), dan Hera (dewi pernikahan).
Dalam Iliad, ketika dunia dibagi menurut undian, Zeus memperoleh langitHades mendapat dunia bawah, dan Poseidon mendapat lautan. Dalam Odyssey, Poseidon memiliki istana di Aegae dimana dia menyimpan kudanya yang memiliki surai emas. Meskipun ia tinggal di laut, ia sering hadir dalam pertemuan para dewa di Olimpus.
Kisah tentang Poseidon termasuk yang paling banyak diceritakan dalam mitologi dan legenda kuno. Dikisahkan Poseidon dan Apollo menentang Zeus sehingga Zeus menghukum mereka berdua. Zeus memerintahkan mereka untuk melayani raja Troya, Laomedon. Laomedon menyuruh Poseidon dan Apollo membangun tembok besar di sekeliling Troya dan berjanji akan memberi mereka imbalan berupa anggur emas. Namun, Laomedon mengingkari janjinya dan menolak memberikan apa pun pada dua dewa tersebut. Poseidon yang marah kemudian mengirim monster laut ke Troya (monster tersebut dibunuh oleh Herakles). Selain itu, pada Perang Troya, Poseidon memihak bangsa Yunani, kadang-kadang dia menjelma sebagai manusia dan menyemangati pasukan Yunani dalam menghadapi pasukan Troya. Ketika Zeus memperbolehkan para dewa untuk ikut berperang sebagai dewa, Poseidon membantu pasukan Yunani dengan membuat bumi berguncang. Namun, Poseidon menyelamatkan seorang pahlawan Troya, Aeneas, putra dewi Afrodit and Ankhises. Dia menjauhkan Aeneas dari Akhilles karena Aeneas ditakdirkan untuk menjadi pemimpin Troya di masa depan.
Meskipun Poseidon memihak Yunani, dia tetap cemburu pada dinding yang dibangun oleh orang-orang Yunani di sekitar kapal mereka. Dia juga menyesalkan sikap pasukan Yunani yang menghancurkan dinding kota Troya yang telah dibangunnya.
Istri Poseidon adalah Amfitrit, seorang nimfa, dan dewi laut kuno, anak Nereus dan Doris. Sebelum mereka menikah, Amfitrit, yang telah mengetahui reputasi buruk Poseidon mengenai wanita, bersembunyi di Samudera Atlantik. Poseidon mengirim berbagai makhluk laut untuk mencari Amfitrit tetapi mereka gagal. Poseidon lalu menyuruh lumba-lumba yang akhirnya berhasil menemukan Amfitrit dan membujuknya untuk menikah dengan Poseidon. Karena keberhasilannya, Poseidon mengangkat lumba-lumba menjadi rasi bintang.

Istri Poseidon, Amfitrit
Triton adalah anak Poseidon dan Amfitrit. Triton memiliki badan setengah manusia setengah ikan. Triton tinggal bersama ayahnya di istana bawah laut. Triton melintasi lautan dengan menunggangi Hippokampos atau monster laut dan sambil meniup trompet kerang. Selain itu, Triton memiliki kemampuan meramal.

Triton
Dalam seni, Poseidon selalu digambarkan sebagai seorang pria yang perkasa, berjenggot, dan membawa trisula. Satu pukulan dari trisulanya bisa membelah bumi. Poseidon kadang-kadang digambarkan bertubuh setengah ikan. Dia mengendarai kereta yang ditarik oleh dua ekor hippokampos. Poseidon sering digambarkan bersama rombongannya, yaitu AmfitritTritonNereidlumba-lumbaDioskuriPalaemonPegasusBellerofontesThalassaIno, dan Galene. Poseidon juga sering digambarkan dengan kerang laut atau hewan laut lainnya. Dalam Theogonia karya Hesiod, Poseidon disebut sebagai "Yang Berambut Gelap". Seperti kebanyakan dewa laut, dia memiliki kemampuan untuk mengubah wujudnya, tetapi Poseidon tidak memiliki kekuatan meramal. Figur Poseidon tidak mencirikan karakter keagungan seperti saudaranya, Zeus, tetapi lebih mencerminkan ciri khas lautan yang bisa berubah-ubah, kadang bergejolak dan kadang tenang.

Poseidon

Mitologi Romawi
Mitologi Romawi banyak dipengaruhi oleh mitologi Yunani. Bangsa Romawi menamakan dewa-dewi mereka berdasarkan tempat-tempat yang istimewa. Dewa lautan dalam mitologi Romawi bernama Neptunus, putra dari Saturnus, dan bersaudara dengan Jupiter (raja para dewa) dan Pluto (dewa kematian). Neptunus sering disamakan dengan dewa lautan dari Yunani, Poseidon.

Mitologi Mesopotamia
Dalam mitologi Mesopotamia juga terdapat dewa air yang bernama Enki. Enki sering digambarkan duduk di singgasananya mengenakan topi tinggi dewa agung serta seringkali menggenggam tongkat dan lingkaran cincin sebagai simbol kekuatan ketuhanan. Enki dikelilingi oleh tiga hewan, yaitu hewan bertanduk (biasanya kambing gunung), ikan, dan seekor burung yang seperti burung elang. Ikan dan hewan bertanduk tersebut kemudian menyatu menjadi monster yang menjadi simbol keberadaan Enki, yang kemudian dikenal sebagai salah satu simbol zodiak.




Enki
Mitologi Finlandia
Ahto atau Ahti adalah dewa laut, danau, dan sungai dalam mitologi Finlandia. Istananya terletak di tengah-tengah lembah dan jurang yang terjal, tertutup awan, dan dilindungi oleh ombak. Ahto selalu merasa iri pada dewa langit karena dia merasa umat manusia hanya memohon dan berdoa pada dewa langit, bukan pada dirinya. Ahto kemudian menyuruh pelayannya membawa pusaran air, jin, dan peri air ke bumi untuk mengganggu umat manusia.

Mitologi Cina
Dewa air dalam mitologi Tiongkok bernama Long Wang. Jika muncul di hadapan manusia, Long Wang akan menampakkan dirinya sebagai orang baik dan sangat murah hati pada semua makhluk hidup. Selain Long Wang ada juga Qi Yu, dewa hujan. Qi Yu berbadan setengah sapi jantan dan setengah raksasa, serta kepalanya diselubungi besi.

Jumat, 01 Maret 2013

1st winner scrabble

Oke, jadi sebelum berita ini basi, aku mau menceritakannya dulu di sini. Hehe..

Hari Selasa, tanggal 26 Februari 2013, aku diminta temanku untuk berpartisipasi dalam lomba scrabble yang diadakan oleh club Ligamen di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Lomba ini diselenggarakan untuk seluruh angkatan di FK. Setiap angkatan harus mengirimkan perwakilannya minimal dua tim. Aku mengikuti lomba ini tanpa persiapan sama sekali. Benar-benar tanpa persiapan. Syukurlah, saat di SMA dulu aku sudah sering bermain scrabble dengan guru les dan teman-temanku di les tersebut. Jadi setidaknya aku telah mengetahui cara bermain dan peraturan-peraturan dalam permainan scrabble.

Pada hari Selasa itu, aku dan partner-ku, Rezvi, menang melawan senior. Kami tidak tahu berapa skornya, kami juga tidak tahu kami melawan senior angkatan tahun berapa, yang kami tahu hanyalah bahwa kami menang dalam babak penyisihan itu dan akan melanjutkan perlombaan pada keesokan harinya, yaitu hari Rabu. Rezvi bahkan menyarankan agar kami mempelajari kamus bahasa Inggris malam itu agar pada babak final kami tidak malu-maluin dengan skor yang kalah jauh haha..

Kami melawan angkatan Neuro (2011) dalam babak final. Dan kabar baiknya, kami mendapatkan juara I pada perlombaan ini. Sungguh hal yang tidak terduga. Bayangkan, kami berpartisipasi tanpa persiapan sama sekali pada awalnya, tetapi kami justru bisa mendapatkan 1st winner dalam lomba scrabble ini!

Aku dan Rezvi

By the way aku dan Rezvi berada dalam kelompok yang sama, yaitu kelompok 7, dalam kegiatan belajar mengajar di FK. Berarti kelompok 7 ini keren banget kan? Ditambah lagi anggota-anggotanya yang memang populer selain kami. Haha.. Just kidding :D

At the end, congratulation o12thopedic!