Kamis, 30 September 2010

Dolphin

Ulang tahun kali ini, aku mendapat banyak kado yang berhubungan dengan dolphin alias lumba-lumba. Sebenarnya tahun-tahun sebelumnya juga demikian, dan aku senang bisa mendapatkannya!

Eits, bukan berarti aku tidak tertarik dengan kado-kado yang lain ya!

Binatang favoritku: ikan. Kalau ditanya yang lebih spesifiknya lagi, dolphin. Entahlah, aku menyukainya begitu saja. Mungkin juga karena aku ingin bisa menjadi seperti dolphin, bisa berenang dengan cepat, disukai banyak orang, menikmati indahnya lautan. Kelihatannya konyol, tapi sejujurnya aku pernah berkhayal menjadi putri duyung yang bisa berenang dengan ikan-ikan dan menyanyi dengan bebas. Hahaha.

Ini salah satu contoh kado yang kudapatkan dari ulang tahun kali ini. 


Sepasang dolphin :)

Berikut sedikit informasi tentang si lumba-lumba:


Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.


Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis Lumba-lumba.


Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bisa menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernafas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya, sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.

Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan. Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu. Kadang kadang lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah ditangkap. Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara di dalam air. Jika suara itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan kembali sebagai gema. Kadang-kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan.


Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik Lumba-lumba sekitar 2.000 tahun lalu. Sekarang, manusia senang berenang di laut bersama binatang yang pandai dan bersahabat seperti lumba-lumba. Lumba-lumba harus berhati hati terhadap ikan hiu yang mungkin menyerang mereka sewaktu waktu. Mereka melindungi diri dengan gigi giginya, terkadang mereka menggunakan paruhnya sebagai pelantak. Manusia dapat menjala banyak sekali ikan bagi lumba-lumba untuk makanannya. Kadang kadang, lumba-lumba tertangkap oleh jaring nelayan. Mereka tidak dapat menghirup napas di permukaan, akibatnya mereka tenggelam. Ketika bahan kimia yang berbahaya dibuang ke laut, limbah itu bisa meracuni makanan yang dimakan Lumba-lumba. Pembangunan waduk di sungai dan pengeringan danau hanya menyisakan sedikit tempat bagi binatang seperti lumba-lumba Brazil untuk hidup.

Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia yang cerdas. Lumba-lumba dapat menolong manusia, bila lumba-lumba sudah terlatih, bahkan lingkaran api pun dapat mereka terobos. Singa laut, spesies primata, ikan paus dan anjing juga termasuk binatang yang cerdas. Lumba-lumba yang sudah terlatih dapat melakukan berbagai atraksi dan mereka juga dapat berhitung, tetapi Lumba-lumba liar belum dapat melakukan berbagai atraksi. Sekarang ini, lumba-lumba dan ikan paus sudah langka, maka lumba-lumba dan ikan paus harus dilindungi. Lumba-lumba dan ikan paus telah mulai dilindungi di seluruh dunia.


Lumba-lumba itu menarik, kan? And ini juga salah satu kado lain yang kudapatkan.


Untuk yang entah ke berapa kalinya, thank you sahabat! :)

Selasa, 28 September 2010

Bunga Sakura


Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antar manusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.

Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata “sakura” adalah kata “saku” (bahasa Jepang untuk “mekar”) ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak “ra”. Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.

Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.


Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.

Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).


Bunga sakura di Jepang terdiri dari ratusan jenis, jenis yang umum yaitu Prunus × yedoensis (Yoshino Cherry, yang berwarna merah muda dan putih), Sakura Hutan (yang berwarna merah muda dan putih), yamazakura (yang berwarna putih), yaezakura (yang berwarna putih atau ungu kemerahan), shidarezakura (yang rantingnya jatuh seperti pohon willow, bunga berwarna merah) dan lain–lain.


Bagi orang Jepang yang hidup di empat musim (semi, panas, gugur, dan dingin), musim semilah yang selalu dianggap dramatis ditandai dengan mekarnya bunga ume/prem (plum) beraroma harum, persik (peach) dan yang paling disambut gembira adalah sakura (cherry blossoms).

Dengan mekarnya ume, perlahan-lahan udara mulai menghangat hingga orang menyadari hangatnya musim semi berangsur-angsur tiba. Kegembiraan untuk keluar rumah dan berjalan-jalan menikmati mekarnya bunga-bunga akan mencapai puncaknya saat sakura di bulan April serentak bermekaran di mana-mana.


O-Hanami adalah tradisi “pesta melihat bunga” yang digelar bersama para sahabat dan keluarga di bawah rimbunan dahan pohon sakura. Minum sake beramai-ramai dengan gembira mengiringi bergugurannya bunga sakura mengalasi tanah sungguh suatu tradisi turun temurun yang sangat eksotik.

Tikar-tikar alas piknik dibentangkan dan ditandai dengan nama tiap-tiap kelompok lengkap dengan jadwal waktu pesta dimulai dilakukan oleh pengunjung yang menyebutnya sebagai Hanami. Tidak sedikit para karyawan baru merelakan waktu dan tenaganya untuk menunggu bentangan tikar sepanjang hari hingga atasannya datang sepulang kerja.

Falsafah mengenai bunga sakura terutama jenis yang terdikenal adalah Somei Yoshino berwarna lembut, mencerminkan nilai-nilai tradisional seperti kemurnian dan kebersahajaan. Bunga ini dikagumi karena singkat masa hidupnya, mekarnya hanya berlangsung beberapa hari dan diyakini memberi teladan bahwa hidup itu singkat. Masa mekar bunga sakura yang singkat, kecantikannya yang memukau, dan kematiannya yang awal, sering dikaitkan dengan kefanaan, karena alasan inilah, sakura sangat penuh simbolisme.


Di Jepang, bunga sakura dianggap sebagai pembawa rejeki dan keberuntungan. Pada upacara pernikahan dan perayaan tradisional lainnya, seringkali diharuskan meminum sup bunga sakura yang direbus dengan kelopak bunga sakura dalam sebuah wadah keramik, yang maknanya menyerap makna keberuntungan yang terkandung di dalam bunga sakura.

Daun dan bunga sakura yang sudah direndam di dalam air garam (shiozuke) dimanfaatkan untuk bahan makanan karena wanginya yang harum. sakura mochi adalah kue moci yang dibungkus daun sakura. Ada juga es krim dan kue kering rasa bunga sakura. Teh bunga sakura umumnya diminum pada kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Ranting dan kuncup bunga sakura juga digunakan sebagai bahan pewarna alami.

Musim mekarnya bunga sakura pada bulan April, yang juga bertepatan dengan awal masuk sekolah, dan masuk kerja di Jepang, yang merupakan suatu titik balik terbesar dalam hidup manusia, oleh karena itu bunga sakura juga melambangkan masa depan yang penuh sinar cerah dan harapan.

Di samping itu, nama–nama jalan di berbagai pelosok di Jepang juga menggunakan nama–nama bunga sakura, tak terkecuali juga stasiun kereta api, nama kota, nama sayuran, teh, sup dan minuman. Daya tarik dan pengaruh bunga sakura sudah menyusup hingga ke dalam tulang sum–sum setiap aspek kehidupan pada masyarakat Jepang. (The Epoch Times/lie).


http://blog.sanriotown.co.id/niwaexia:hellokitty.co.id/2009/11/14/bunga-sakura-sakura-no-hana/

Sabtu, 25 September 2010

i'm 16 years old..!

Happy birthday to you...
Happy birthday to you...
Happy birtdhay happy birthday...
Happy birthday to you...

Jumat, 24 September 2010, 00.00
Saat itulah aku memasuki usiaku yang ke-16. Kini aku sudah bertambah tua satu tahun. Aku harus berusaha untuk menjadi semakin bijaksana dalam hidupku.


Aku jadi teringat beberapa kenangan masa lalu.

TK. Bibirku pernah berdarah karena saat aku sedang bermain, aku tertabrak sepeda temanku. Aku sangat suka bermain. Pernah suatu kali aku bermain ke rumah tetanggaku. Lalu mama datang dan mengajakku pulang. Tidak lama kemudian, aku pergi lagi ke rumah tetanggaku secara diam-diam. Mama tahu, dan menyuruhku pulang. Tapi aku sudah tidak ingat lagi apa yang terjadi saat itu. Hahaha. Rasanya aku nakal sekali waktu itu.

SD. Aku mendapat banyak teman-teman baru. Aku mulai belajar banyak hal, mendapat PR, dan ulangan. Waktu bermainku mulai berkurang.

SMP. Aku sudah semakin besar dan bertambah dewasa. Teman-temanku banyak yang bercerita mengenai 'prince charming' mereka. Jika kuingat-ingat lagi, rasanya lucu sekali mengingat kami yang baru beranjak dewasa sudah membicarakan masalah-masalah percintaan. Seperti orang dewasa saja, hahaha. Teman-temanku bertambah banyak. Mereka semua menyenangkan.

SMA kelas X. Saat awal masuk sekolah, aku merasa canggung. Banyak orang-orang yang tidak kukenal di sekolah baru. Belum lama sekolah, gempa 30 September 2009 terjadi. Salah satu gedung sekolah roboh. Jumlah warga sekolah, termasuk siswa/i dan para guru sudah tidak sebanyak dulu lagi. Mereka pindah ke luar kota karena berbagai sebab. Ada yang kehilangan tempat tinggalnya di kota Padang karena rumah yang roboh, ada juga yang karena takut gempa kuat ini akan kembali datang mengguncang kota Padang.

Dan akhirnya, kini aku sudah duduk di kelas XI :)

Aku menyukai hidupku. Apa yang membuatku harus menyesali hidup ini? Nothing. Aku bahagia telah dilahirkan di keluarga ini, memiliki teman-teman yang menyenangkan alias gokil, dan aku juga bahagia dapat mengenal Dhamma. Thank you everyone. You all mean everything for me.

Aku merayakan ulang tahunku bersamaan dengan 2 orang temanku yang lainnya. Jonathan Darell Wijaya yang berulang tahun pada tanggal 16 September dan Cindy Pricensia yang berulang tahun pada tanggal 20 September. Mereka adalah kakak 8 hari dan kakak 4 hariku.


So guys, have you say congratulation for my 16th years old? Hahaha...


Satu lagi, aku juga teringat dengan lagu Hari Ulang Tahun yang dinyanyikan teman-teman di kelas agamaku.

Mari kita bergembira semua merayakan hari ulang tahun...
Kawan kita yang hari ini merayakan hari ulang tahunnya...
Soraklah soraklah...
Ramai ramai kita gembira...
Semoga semoga...
Panjang usianya dan sejahtera...
Semoga ia dilimpahkan berkah oleh Sang Buddha, Dhamma, Sangha...

Once again, thank you :)

Kamis, 23 September 2010

LILLIE, A FISH OUT OF WATER


Lillie was a fish who loved to play.


She especially loved to play hide-and-seek.


One day as she was playing, she met a new friend named Willie, who happened to be a turtle.


She was very curious as to why Willie had a house on his back.


Willie told Lillie that God made him that way as a way to protect him.


Lillie thought it must be cool to have a house on top of you, so she knelt down to pray to God to see if he could make her with a house over her.


Everyday she waited about whether she would get a house like Willie, and every day that went by, she heard no answer from God.


Lillie thought to herself, God must not love me because he didn't answer my prayer.


So she decided that she must not be worthy enough for God to listen to and grant her wish, so she thought she would give up on God until one day she asked Willie why God wouldn't answer her prayer and give her a house like he had.


Willie explained to her that God did answer her prayer, he just chose to answer in a way she didn't expect.


He told her that she was a fish and that she wasn't meant for a house on her back like he was meant to have.


Lillie understood and repented to God for her behavior and asked him for her forgiveness for giving up on him.


Now Lillie and Willie play everyday in the water whenever Willie comes to see her.





A week later, Willie could not find Lillie.


He searched around rocks, and he even swam to their favorite spot.


He searched everywhere and could not find her.


Willie went inside his shell and went to sleep.


He had a dream that Lillie was eaten by a huge fish about 500 yards from their favorite spot.


He couldn't dream of losing his new best friend, so Willie swam to that spot that he saw in his dream.


Sure enough, there was Lillie, about to be eaten by a shark.


Well, Willie quickly jumped to action and bit the shark on the tail.


The shark turned around to see who had bit him.


This gave Lillie enough time to get out of the shark's way.


By the time the shark turned back to gobble his delightful treat, Lillie had hid behind the algae.


The shark was mad he had missed his chance for dinner and left the area looking for other food.


Lillie gleefully thanked Willie for saving her life and the two gave each other a hug.


Lillie asked Willie how he had known where she was.


Willie told her that he had a dream about what was about to happen.


Lillie and Willie both prayed to God to thank Him for saving Lillie.

Sabtu, 18 September 2010

Legend of Surabaya

Once upon a time, on the coast in Java called Tanjung Perak, there lived a variety of sea animals. They live in peace and harmony. Only an octopus, called Cumi could not get along with the other sea creature. Cumi is very cruel and messy.


One day Cumi goes to a fish's house-called Suro. He tells Suro that one of The crocodiles, Boyo, will soon attack Suro. Suro and Baya, are both good and kind to each-other. They are best friends. So of course, Suro does not believe Cumi.


Cumi has many arguements with Suro who will not believe in what he says. Cumis tales are not true at all. Cumi is a big liar!


Finally, Cumi goes to Boyos house. This time Cumis lies are so believable that Boyo believes what Cumi has to say, He gets upset and swims in a hurry to Suros house.


Baya is very angry and is strong and cruel. He attacks Boyo and wounds him. Suro is still calm and does not fight back.


But knowing that Boyo never stop attacking him. Suro becomes brave and strong. He fight Boyo bravely. The sea turns red with their blood.


In the place where hey fought was built the city called Suroboyo. Suroboyo is a Javanese word derived from Suro and Boyo. (Suro- fish, means brave and Boyo-crocodille, means danger. Suroboyo city therefore means Brave in danger..


And that is all about the legend. In Indonesian language Suroboyo is pronounced and spelled Surabaya.

Rabu, 01 September 2010

SAHABAT BAIK (Kekuatan Persahabatan)

Jauh sebelum ada cerita ini, orang-orang di Asia terbiasa mengatakan bahwa tidak akan pernah ada waktu dimana seekor gajah dan seekor anjing menjadi sahabat. Gajah sama sekali tidak menyukai anjing dan anjing takut kepada gajah. Saat anjing ketakutan terhadap sesuatu yang lebih besar darinya, mereka sering mengonggong sangat keras untuk menutupi rasa takut. Anjing terbiasa melakukannya saat mereka melihat gajah, gajah akan merasa terganggu dan mengejar mereka. Gajah menjadi tidak sabar sama sekali jika anjing datang. Bahkan jika seekor anjing diam dan tidak bergerak, gajah di dekat mana pun akan otomatis menyerangnya. Inilah sebabnya mengapa setiap orang setuju bahwa gajah dan anjing adalah musuh alami, sama seperti singa dan macan atau kucing dan tikus.
Suatu hari, ada seekor gajah jantan kerajaan yang sangat sehat dan terawat. Di lingkungan kandang gajah terdapat seekor anjing kurus kering, kelaparan dan liar. Ia tertarik dengan wangi nasi yang lezat dari makanan gajah kerajaan. Jadi ia mulai menyelinap masuk ke kandang dan memakan nasi lezat yang jatuh dari mulut gajah. Ia sangat menyukainya, sehingga mulai saat itu anjing tidak akan makan di tempat lain. Saat menikmati makanannya, gajah yang besar dan kuat tidak mengetahui kehadiran anjing kecil, liar dan pemalu.
Setelah memakan banyak makanan, anjing yang makan dari sisa makanan menjadi besar dan kuat juga sangat tampan. Gajah yang baik mulai memperhatikannya. Karena anjing itu sudah terbiasa berada di sekitar gajah, ia kehilangan rasa takutnya. Sehingga ia tidak mengonggong. Karena gajah tidak terganggu dengan anjing yang bersahabat itu, gajah perlahan-lahan menjadi terbiasa dengannya.
Lambat laun mereka menjadi lebih ramah dan lebih ramah satu sama lain. Tak lama kemudian, tak satu pun akan makan tanpa yang lainnya, dan mereka menikmati kebersamaan mereka. Ketika mereka bermain, si anjing akan menangkap belalai gajah, dan gajah akan mengayunkannya ke depan dan ke belakang, dari samping ke samping, ke atas dan ke bawah, dan bahkan memutar. Sehingga mereka menjadi “sahabat baik”, dan tidak pernah mau dipisahkan.
Kemudian suatu hari, seorang laki-laki dari desa terpencil yang mengunjungi kota, melewati kandang gajah. Dia melihat anjing lincah, yang menjadi kuat dan tampan. Dia membeli anjing dari penjaga (mahout), walaupun si penjaga sesungguhnya bukan si pemilik anjing. Dia membawa anjing itu ke rumahnya di desa, tanpa seorang pun tahu keberadaannya.
Tentu saja, gajah jantan kerajaan menjadi sangat sedih ketika dia kehilangan teman baiknya, anjing. Dia menjadi sangat sedih sampai dia tidak mau melakukan apa pun, tidak juga makan, minum atau mandi. Jadi penjaga melaporkannya ke raja, walaupun dia tidak mengatakan apa pun tentang penjualan anjing.
Hal ini terjadi saat raja mempunyai menteri yang pandai dan mengerti binatang. Untuk itu Raja memerintahkan menteri untuk pergi dan mencari tahu penyebab dari kondisi si gajah.
Menteri  yang bijaksana pergi ke kandang gajah. Dia melihat sesekali gajah jantan kerajaan sangat sedih. Dia berpikir, “Gajah ini sepertinya tidak sakit. Tetapi aku pernah melihat kondisi ini sebelumnya, sama seperti pada manusia dan binatang. Kesedihan gajah ini mungkin disebabkan oleh kehilangan sahabat dekatnya.”
Kemudian menteri berkata kepada pengawal dan pengunjung, “Aku tidak menemukan penyakit. Ia terlihat amat sedih karena kehilangan seorang sahabat. Apakah kamu tahu jika gajah ini mempunyai persahabatan yang sangat dekat dengan sesuatu?”
Mereka memberi tahu menteri betapa gajah kerajaan dan anjing liar adalah teman baik. “Apa yang terjadi dengan anjing liar ini?” tanya menteri. “Ia telah dibawa pergi oleh seseorang yang tidak dikenal,” jawab mereka, “dan kami tidak mengetahui di mana dia sekarang.”
Kemudian menteri kembali menemui raja dan berkata “Raja, aku sangat senang mengatakan bahwa gajah Anda tidak sakit. Mungkin terdengarnya aneh, gajah itu menjadi sahabat baik anjing liar! Sejak anjing itu telah dibawa pergi, gajah Anda sangat sedih dan tidak merasa ingin makan, minum atau mandi. Ini adalah pendapatku.”
Raja berkata, “Persahabatan adalah satu hal yang paling indah dalam kehidupan. Menteriku, bagaimana kita bisa membawa kembali sahabat gajahku dan membuatnya bahagia lagi?”
“Raja,” jawab menteri “Aku menyarankan Anda membuat pengumuman resmi, barang siapa mempunyai anjing yang pernah tinggal di kandang gajah kerajaan, akan diampuni.”
Hal ini dilakukan raja, dan ketika warga desa itu mendengarnya, dia melepaskan anjing itu dari rumahnya. Anjing sangat bahagia dan lari secepat mungkin, kembali ke sahabat baiknya, gajah jantan kerajaan.
Gajah sangat senang, dia mengangkat sahabatnya dengan belalainya dan mendudukannya di atas kepalanya. Anjing yang bahagia itu mengibas-ibaskan ekornya, sedangkan mata gajah berbinar-binar gembira. Mereka berdua hidup bahagia selamanya.
Sementara itu, Raja sangat senang gajahnya telah kembali baik. Raja kagum dengan menterinya yang nampaknya mampu membaca pikiran seekor gajah. Jadi dia memberikan hadiah yang sesuai.
Pesan moral: Bahkan ‘Musuh alami’ pun dapat menjadi sahabat baik.