Sabtu, 24 Desember 2016

Resume 2016

Sabtu, 24 Desember 2016

Besok saya ke Lampung, so tonight is my last night in Padang. Sebelum saya disibukkan dengan tetek bengek perjalanan dan padatnya jadwal kegiatan di sana, saya ingin me-rewind dulu ingatan saya sebentar melewati 2016 yang sudah hampir berakhir ini. 

1. Hal pertama yang saya ingat pada awal tahun adalah ponsel baru haha..

2. Sepanjang 2016 ini total ada tiga orang pengurus organisasi yang pindah keluar kota. Sedih, pasti, mengingat mereka merupakan orang-orang yang saya andalkan dan sayangi, tetapi prinsip saya adalah saya tidak akan menghalangi perjalanan teman-teman saya selama itu menjadikan mereka lebih baik. We are deserve to be better, no matter what. Keep in touch, please. Kalian kebanggaanku.

See u, Felita

See u, Kevin

See u, Titi
3. Mei 2016, saya resmi bergelar Sarjana Kedokteran: Mira Mustika, S. Ked


4, Ada seseorang. Sudah dekat lama, entah setahun atau dua tahun. Tapi sekarang berbeda. Bagi saya, ini perang dingin. Mungkin ini foto terakhir keakraban kami.


Sekarang semuanya berbeda. Jauh berbeda. Sekadar berceritapun tidak. Katakanlah saya egois, tetapi saya tidak akan mulai bersikap dingin kalau tidak dipicu oleh suatu hal. Masa lalu kini hanya menjadi masa lalu. Dulunya perhatian, pendengar yang baik, penolong.. Malah, baru saya dengar lagi tadi, sudah ada yang lain. Dan saya mengenal perempuan itu. Dengan baik. Dan kalau dibandingkan lagi, saya memang tidak ada apa-apanya. Dia kalem, saya barbar. Dia cerdas, saya cuma hoki. Dia banyak berperan, saya hanya sok-sok penting.

Well, saya bukannya menginginkannya seutuhnya, tetapi saya mau dia yang dulu. Tidak bisakah kita kembali seperti saat-saat menyenangkan itu?

5. Oh iya, April 2016 saya mendapatkan ponakan baru. Perempuan, namanya Ellen Metta Xieka. Ini salah satu fotonya setelah berumur beberapa bulan.

Lucu, kan?
6. First love never dies. Kalau saya mengibaratkannya seperti kaca yang hancur berkeping-keping. Sekarang kaca itu sudah saya susun kembali menjadi utuh, dengan perekat di sana-sini. Tentu saja, kaca ini tetap rapuh. Disenggol sedikit, semuanya hancur berantakan lagi. Begitu rapuh.

Sudah lewat bertahun-tahun, tetapi tetap saja setiap bertemu.. yah, begitulah. Dan masih berlanjut sampai akhir tahun ini. "Wondering what will be my christmas gift", huh?

No picture, of course, atau semuanya akan langsung tau haha..

7. Liburan Juni 2016: wooo, it was awesome.


8. Bina Widya & Retret: akrab dengan orang-orang baru yeay..

Winny & Denny

Ko Mike & Ko Sotong

9. LDSMA Muara Bungo: sesuatu yang menyenangkan terjadi, demikian pula sesuatu yang mengejutkan juga terjadi.


10. STKD III Bukittinggi: mission accomplished. Mungkin kedengaran agak aneh, tetapi misi saya adalah menghadirkan keempat PMV yang ada di Sumatera Barat untuk berpartisipasi dalam STKD ini. Mestakung, semesta sangat mendukung hingga hal tersebut dapat tercapai :)


11. Hal yang tak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya: Porprov. Saya harap ini yang terakhir, tetapi masa depan siapa yang tau? Dari dalam diri saya sendiri saya sudah yakin untuk menjadikannya yang terakhir. Faktor eksternal? Bukan kuasa saya lagi. 

Mengapa saya ingin ini menjadi yang terakhir kalinya? Well, saya senang berenang, tapi tidak lagi untuk mengejar prestasi. Cukup sudah. Saya tidak tau neraka itu rasanya seperti apa, namun kalau boleh saya bilang masa-masa menjelang Porprov ibarat neraka bagi saya. Bangun jam setengah lima, latihan pagi, ngantuk-ngantuk pas koas yang tidak ada ampunnya sama sekali, begitu pulang langsung latihan sore, malamnya tepar. Setiap hari seperti itu. Tidak terkecuali dinas. Bahkan saya yang sudah begadang semalaman mengurus pasien, besok sorenya pas pulang tidak langsung mencari kasur, tapi segera tancap ke kolam renang. 

Jangan bayangkan hari minggu untuk beristirahat. Latihan tetap lanjut. Pada saat itu saya merasa setiap harinya yang berhasil saya lalui seperti keberuntungan tersendiri bagi saya. Bagaimana hari-hari tersebut dilewati tanpa saya harus pingsan atau sampai masuk rumah sakit karena kelelahan. Jujur, jika ada yang menawarkan kepada saya untuk mengulangi masa-masa itu lagi, tanpa berpikirpun saya akan langusng berkata tidak. Apapun hasilnya. 

Latihan hari minggu

Walaupun saya tetap meraih medali emas, tetap saja, saya tidak berniat mengulang proses ini lagi. No. Not anymore. Bahkan setelah selesai pertandingan pun, saya masih merasa hasil yang saya peroleh tidak sebanding dengan perjuangan saya. Tadi saya belum menyinggung tentang belajar, kan? Untuk memperjelasnya, saya tidak bisa lagi belajar di rumah. Rumah hanya untuk tempat tidur dan makan malam. Sarapan? Dalam perjalanan ke RS. Makan siang? Di RS. Mandi saja saya di kolam renang. Jadi ya, rumah memang tempat untuk tidur dan makan malam saja. Saya juga heran, entah bagaimana saya bisa melalui masa-masa kepaniteraan klinik tanpa belajar di rumah. Yah.. begitulah, hari-hari terasa sangat berat. Namun siapa peduli?

Saya sampai pernah menangis diam-diam di ruang dokter muda. Saya baru dinas semalamnya, saya tidak pernah belajar, sore hari masih harus ke kolam renang, sementara besoknya OSCE. Bayangkan!


Cukup. Tidak akan terjadi lagi. Katakan saja saya bodoh karena menyia-nyiakan banyak hal, tetapi saya tidak mau ikut Porprov lagi.

12. Saya ingat saya pernah mencoba untuk ngobrol via skype dengan salah satu sahabat saya (dulunya). Dulu kami teman sebangku, bercerita tentang banyak hal. Beberapa orang malah menganggap kami pacaran haha.. Sayangnya, tidak selancar itu. Kebanyakan saya yang berbicara dan dia hanya diam. Kecewa, tentu saja. Dia memang orang yang realistis. Mungkin dia berpikir bahwa tidak ada gunanya menjalin persahabatan jarak jauh, tidak akan berguna. Masing-masing akan sibuk masing-masing. Jadi, ya saya putuskan, sebaiknya saya hentikan saja usaha ini. So sad, but what else I can do?

13. Ada satu hal yang semakin sering mengganggu saya selama setahun ini: precognitive dream, mungkin. Saya tidak tahu apa itu tepatnya, namun dari hasil google-an saya, namanya precognitive dream. Saya bahkan sempat insomnia dan gelisah selama berhari-hari, takut untuk tidur. Sampai sekarang masih. Saya cuma pernah menceritakannya sekali kepada orang lain, tapi yang ada saya malah diketawain. Padahal dia orang yang saya percaya, makanya saya mau menceritakannya. Sejak itu, saya belum mau membahasnya lagi. Takut dikatain 'gila'.

14. Last thing I want to review: love. Ada perasaan yang menghampiri, tidak cuma satu malah, tetapi tidak ada yang 'menjadi'. Entah saya atau pihak satu lagi. Satu, dua, tiga.. Satu, sepertinya sudah menemukan yang baru sementara saya masih sendiri sampai akhir tahun ini. Dua, bahkan lebih cepat lagi dapat cewek barunya. Tiga, I got a dream about him. Not a nice one. That's why I scared. What if it becomes true? 

Kesimpulan dari poin ke-14 ini, saya masih single sepanjang tahun 2016. Tidak tau mau berkata apa lagi, I'm speechless. 

---

It's december already. Everything just should be memories. Let's start a new year with new hope, okay?

Jumat, 16 Desember 2016

Kata-kata Dalai Lama


Saya selalu menyukai kutipan-kutipan Dalai Lama. Perkataan dan perbuatannya begitu universal dan dapat diaplikasikan dalam semua kehidupan, tidak peduli apapun agama, bangsa, atau sukunya.

  • Melalui kekerasan, kamu mungkin "mengatasi" masalah, tetapi kamu telah "menambah" benih kemunculan masalah-masalah baru - Dalai Lama
  • Menaklukkan diri sendiri adalah lebih baik daripada menaklukkan ribuan musuh dalam peperangan - Dalai Lama
  • Ada sebuah istilah di Tibet, "Musibah seharusnya dimanfaatkan menjadi sumber kekuatan." Tidak peduli seberapa susahnya kesulitan yang kita alami, betapa menyakitkannya keadaan tersebut, jika kita sampai kehilangan harapan, maka itu benar-benar merupakan musibah - Dalai Lama
  • Sebuah sendok tidak dapat merasakan nikmatnya makanan. Sebagaimana orang bodoh yang tidak mengerti kebijaksanaan, walalupun dia bergaul dengan orang suci - Dalai Lama 
  • Jika mampu, tolonglah orang lain. Jika tidak, setidaknya jangan mencelakakan orang lain - Dalai Lama
  • Tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, kadang-kadang adalah sebuah berkah - Dalai Lama
  • Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah kebajikan - Dalai Lama

Bagi saya, kata-kata yang terakhir sangat cocok untuk keadaan politik saat ini. Sekarang di mana-mana membahas tentang perbedaan agama. Padahal, we do have a lot in common. The same earth, the same air, the same sky. Maybe if we started looking at what the same instead of what's different... Well, who knows.

Kamis, 15 Desember 2016

Pepatah Tiongkok Kuno

心情再差,也不要寫在臉上,,,因為沒有人喜歡看;
Walau hati lagi segalau apapun, janganlah ditampilkan diraut muka, karena tidak ada orang yang suka melihatnya.

日子再窮,也不要掛在嘴邊,因為沒有人無故給你錢;
Hidup semiskin apapun, tidak usah diutarakan, karena tidak ada orang yang tanpa alasan memberikan anda uang.

工作再累,也不要抱怨,因為沒有人無條件替你幹;
Kerja seletih apapun, tidak perlu ngomel, karena tidak ada orang yang tanpa alasan akan membantu anda bekerja.

生活再苦,也不要失去信念,因為美好將在明天;
Hidup sesulit apapun, jangan hilang kepercayaan diri, karena esok hari akan lebih indah.

品性再壞,也要孝順父母,因為你也有老的那天
Seburuk apapun sifatnya, harus tetap berbakti kepada orang tua, karena suatu saat nanti anda juga akan menjadi tua.

如果難過就努力抬頭望天空吧,它那麼大,一定可以包容你的所有委屈。
Jika sedang bersedih tatap langit, langit begitu luas, pasti bisa menampung semua perasaanmu yang tertekan.

時間不一定能證明許多東西,但一定會讓你看透許多東西。
Walaupun waktu belum tentu dapat membuktikan banyak hal, namun pasti bisa membuat anda mengerti banyak hal.

Selasa, 13 Desember 2016

Menjadi Orang Baik, oleh: YM Bhante Sri Pannavaro

Ada orang berbuat baik dengan tujuan supaya kelihatan baik. Dia berbuat baik supaya masyarakat melihat bahwa dirinya adalah orang baik. Jadi, kalau sampai tidak ada orang lain yang melihat itu, maka dia akan kecewa. "Wah! Sudah saya relakan untuk tidak tidur dan uang sudah keluar banyak, tetapi mengapa orang-orang masih belum menyebut saya orang baik?" Dia akan menyesal. Itulah berbuat baik dengan tujuan supaya tampak baik di mata orang lain.

Ada orang yang berbuat baik dengan tujuan agar hidupnya enak, hidupnya lancar, keberuntungannya tidak putus, anak-anak dan keluarganya baik, pangkat derajatnya menjadi tinggi, dan tidak mengalami banyak kesulitan. Itulah salah satu tujuannya berbuat baik, melakukan amal-amal kebajikan. Tujuan ini amat wajar. Berbuat baik agar memetik buah kebaikannya itu dalam wujud kehidupan yang cukup makanan, cukup sandang, kehidupan anak-anak lancar, bukankah tujuan atau harapannya itu sesuatu yang wajar sekali?

Namun, tujuan baik yang paling tinggi adalah agar bisa menjadi orang baik. Kalau orang berbuat baik dengan tujuan menjadi orang baik, maka pasti orang lain akan melihat dirinya adalah orang baik. Pasti. Tidak usah ingin terlihat baik. Dengan sendirinya nanti pasti tampak baik karena memang dirinya orang baik. Jadi, dia berbuat baik supaya menjadi baik, bukan semata-mata supaya orang lain melihat dirinya seperti orang baik dan mendapat pujian.


Misalnya, tempat ini adalah tempat dengan udara terbuka. Lalu ada kayu cendana dan bunga-bunga yang baunya harum. Kalau angin bertiup dari barat ke timur, maka sebelah timur akan berbau harum, tetapi sebelah barat tidak berbau. Namun, keharuman orang yang berbuat baik bisa menentang arus angin, tidak hanya tergantung oleh arah bertiupnya angin. Di mana-mana bisa terdengar orang mengatakan, "Oh, dia orang baik." Bila kita berbuat baik untuk menjadi orang baik, maka pangan dan sandang pasti tidak akan kekurangan. Jika kita berbuat baik untuk betul-betul menjadi orang baik, maka kita tidak akan kekurangan. Kita akan kelihatan baik. Itu pasti. Pasti namanya juga harum, pasti berkecukupan. Namun, semua itu bukan menjadi pendorong kita berbuat baik. Kita berbuat baik dengan tujuan menjadi baik, sekalipun tidak ada orang lain yang tahu.

Berusahalah, meskipun mungkin tidak bisa seperti biarawan. Kita berbuat baik dengan tulus supaya kecenderungan kita untuk berbuat jahat bisa berkurang. Di samping itu, agar kehidupan kita juga baik, anak-anak bisa sekolah, sehat, tidak banyak rintangan yang berarti, dan sebagainya. Itu tujuan yang wajar, asalkan jangan berbuat baik hanya supaya orang lain bisa melihat dirinya baik. Itu terlalu rendah. Pujian orang lain itu tidak perlu dicari, nanti akan datang sendiri.

Seandainya kita melakukan kebaikan dan ada orang lain mengaku bahwa kebaikan kita itu dialah yang melakukannya, kita tidak usah marah, ribut, atau sampai pukul-pukulan. Pukul-pukulan hanya karena berebut ucapan, "Aku yang melakukan, bukan kamu." itu tidak perlu. Nilai kebaikan kita akan tetap menjadi bagian dari kehidupan kita, tidak akan hilang. Apalagi kita melakukan kebaikan tidak untuk mencari pujian. Kalau kita melakukan kebaikan dengan sungguh-sungguh, maka kita pasti sungguh-sungguh baik.

Senin, 12 Desember 2016

Why I Believe Buddha

Suatu bacaan yang menarik bagi saya. Jadi, saya juga akan membagikan sedikit pencerahan ini :)

Buddha tidak pernah menjanjikan hal-hal indah ataupun menjanjikan saya pasti akan ke surga atau nirvana bila percaya kepada-Nya. Buddha juga tidak pernah berkata, "Jika tidak percaya kepada-Ku, maka pasti masuk neraka." 

Buddha tidak memberikan dongeng yang mengerikan atau menyenangkan supaya manusia percaya dan takut terhadap-Nya. Buddha tidak pernah mengatakan, "Akulah yang menciptakan langit dan bumi ini." Buddha bahkan juga tidak bisa mensucikan orang lain.

Bahkan untuk mensucikan diri sendiripun mengandalkan kita sendiri, tetapi mengapa saya masih mau mengikuti ajaran yang diajarkan oleh-Nya? Karena Buddha-lah, saya tahu:
- mengapa saya menderita?
- mengapa saya sakit? Dan lain-lain.

Dari Buddha saya mengerti hukum karma dan empat kesunyataan mulia, sehingga menambah kebijaksanaan untuk tidak menyalahkan siapapun atas penderitaan sendiri. Dari Buddha juga saya diajarkan cinta kasih terhadap semua makhluk hidup apapun juga. 


Jika suatu saat saya berhasil dalam melewati roda samsara ini sampai akhir hidup, saya hanya ingin agar dapat terbebas dari kelahiran. Tidak ada kelahiran, maka tidak ada penderitaan dan kematian. Apa yang kita tanam, itu yang kita petik. Apa yang kita lakukan, itu yang kita dapatkan (hukm karma). Demikianlah ajaran yang diajarkan oleh Buddha. 

Ingat: Suka cita dan duka cita di tangan kita masing-masing, bukan di tangan siapa-siapa.

Jumat, 09 Desember 2016

Triple Filter Test

Socrates adalah seorang filsuf besar Yunani yang terkenal memiliki pengetahuan yang tinggi dan sangat terhormat. Suatu hari seorang kenalannya bertemu dengan Socrates dan berkata, "Tahukah Anda apa yang saya dengar tentang teman Anda?"


"Tunggu sebentar," jawab Socrates.

"Sebelum Anda menceritakan apapun pada saya, saya akan memberikan suatu test sederhana yang disebut Triple Filter Test."

1. FILTER PERTAMA: kebenaran
"Apakah Anda yakin bahwa apa yang akan Anda katakan pada saya itu benar?"

"Tidak," jawab orang itu. "Sebenarnya saya hanya mendengar tentang itu."

"Baik," kata Socrates. "Jadi, Anda tidak yakin itu benar. Sekarang saya berikan filter yang kedua."

2. FILTER KEDUA: kebaikan
"Apakah yang akan Anda katakan tentang teman saya itu sesuatu yang baik?"

"Tidak, malah sebaliknya."

"Jadi," Socrates melanjutkan, "Anda akan menceritakan sesuatu yang buruk tentang dia, tetapi Anda tidak yakin apakah itu benar. Anda masih memiliki satu kesempatan lagi, masih ada satu filter lagi, yaitu filter ketiga."

3. FILTER KETIGA: kegunaan
"Apakah yang akan Anda katakan pada saya tentang teman saya itu akan berguna bagi saya?"

"Tidak. Sama sekali tidak."

"Jadi," Socrates menyimpulkannya, "bila Anda ingin menceritakan sesuatu yang BELUM TENTU BENAR, BUKAN TENTANG KEBAIKAN, dan bahkan TIDAK BERGUNA bagi saya. Mengapa Anda harus menceritakan itu kepada saya?"

---
Sahabatku, demikianlah mengapa SOCRATES dianggap sebagai seorang filsuf besar dan sangat terhormat. 


Gunakanlah Triple Filter Test setiap kali kita mendengar atau menyampaikan sesuatu tentang kawan kita atau orang lain. Jika bukan kebenaran, bukan kebaikan, dan bahkan tidak ada kegunaan yang positif, berita tersebut tidak perlu kita terima atau tanggapi, apalagi kita sampaikan kepada orang lain.

Ingat: Barangsiapa membawa berita tentang orang lain kepadamu, maka dia akan membawa berita tentang dirimu kepada orang lain. Semoga hari-harimu selalu indah bersama keluarga tercinta <3 p="">