Selasa, 22 Desember 2015

Hari Ibu

Hari ini, tanggal 22 Desember, merupakan hari yang diperingati sebagai Hari Ibu. Barusan sebelum aku buka new entry ini, aku buka BBM yang isinya broadcast dari Ehipassiko Foundation. Isi BBM-nya bagus:

IBU ADALAH JALAN MENUJU SURGA
Sona-Nanda Jataka (J 532)

Ibu, sesungguhnya, adalah orang yang sangat berjasa. Janganlah lengah dalam menjaganya.

Baik hati, welas asih, pernaungan yang memberi makan kita dengan air susunya.

Ibu mengasuh dan menumbuhkan kita dengan penuh perhatian. Teranugerahi karunia kebajikan, ibu adalah jalan menuju surga, dan engkaulah yang sungguh ia kasihi.

Mendambakan seorang anak, ia bersembah sujud di altar suci, memindai musim yang silih berganti, dan mencermati perbintangan.

Mengandung dalam rentang masa, kerinduan halusnya bertumbuh, dan segera bayi polos itu, menjadi teman terkasihnya.

Buah hati ia jaga dengan saksama, selama hampir setahun, lalu ia lahirkan, dan semenjak itu gelar seorang ibu disandangnya.

Dengan air susu dan nyanyian, ia teduhkan anak yang rewel. Dalam dekapan hangat ibunda, kegundahan anak teratasi segera.

Menjaga anak lugu tanpa daya itu, menangkal angin dan panas, ibu adalah pengasuh baik hati, untuk membahagiakan anaknya.

Apa pun yang dimiliki oleh suami dan dirinya, akan disimpan untuk anaknya, "Barangkali," pikirnya, "suatu hari nanti, anakku sayang, semua ini akan kau perlukan."

"Lakukan ini, lakukan itu, anakku sayang," seru ibu yang cemas itu. Dan tatkala anaknya beranjak dewasa pun, ibu tetap meratap dan mendesah.

Jika ia yang dibesarkan dengan susah payah mengabaikan ibunya, mengelabui ibunya, mana lagi yang diharapkannya selain neraka?

Ia yang berlebihan mencintai hartanya, akan segera kehilangan hartanya. Ia yang mengabaikan ibunya, akan segera menyesali akibatnya.

Sukacita, kenyamanan, canda tawa, dan kebahagiaan, adalah warisan pasti, orang yang merawat ibunya yang renta.

Dengan segala kekurangannya, ibu tetaplah memesona. Seorang ibu seyogianya dimahkotai dengan hormat.

Orang bijak senantiasa merestui, ia yang di dalam dirinya, ditemukan sifat bajik demikian.
 ---

Happy mother's day, Ma!

Kamis, 12 November 2015

Being A Leader (2)

Almost one year. Haha.. Terinspirasi dari curahan hati salah seorang junior, I'd like to share my opinion about leadership again. Mulai dari mana, ya? Haha..

Ini saja. Dalam dua hari berturut-turut aku mendengar dua pendapat yang bertolak belakang. Semalam ada rapat guru sekolah minggu. Kepala sekolah minggu menjelaskan beberapa hal, salah satunya tentang pentingnya rasa saling menghargai, terutama menghargai ketua organisasi atau institusi lain (berarti maksudnya bukan ketua kita sendiri ya, melainkan ke eksternalnya). 

Barusan saja, juniorku curhat dan ada bagian yang berkesan bagiku: "Saya gak apa-apa gak dihargai ce, tapi jangan membuat kesan seolah-olah ini dan itu merupakan kesalahan saya". I'm a little bit surprised to listen it from her mouth. 

Sejujurnya saya lebih setuju pendapat pertama. Bagaimanapun, rasa dihargai mampu membuat kita bertahan. Saya pernah menjadi ketua salah satu bagian UKM di fakultas. Sometimes I felt like my partners didn't respect me enough. They just didn't care and I could cry for that (when the time was really hard, of course). I never cried for my job nor my responsibility as the chief, but it was just because the sense of respecting each other.

So I told her, "Ini akan menjadi pengalaman yang pasti berguna. Orang-orang bilang menjadi pemimpin harus mampu menampung aspirasi anggotanya. Bitch, please. Sebagai pemimpin kita juga perlu mem-BADAK-kan telinga kita. Dengar saja semuanya, tapi tidak semuanya yang disaring ke hati dan pikiran."

Sekber PMVBI (Pemuda Buddhayana) Provinsi Sumatera Barat

Anyway, aku baru dilantik sebagai ketua suatu organisasi pemuda Buddhayana di Sumatera Barat bulan Agusutus lalu. Masa kepengurusannya tiga tahun. Still a long journey for us. Ketika juniorku ini bercerita tentang kegalauannya, dalam hati aku seolah berkata, "I feel u, sis". Yah, curhat dia juga termasuk sebagai masukan buat aku. Tiga tahun lagi loh, Mir! Be strong!