Senin, 16 Januari 2017

SEBERAPA BESAR APRESIASI KITA

Suatu hari Pak Guru menulis pada papan tulisnya:


9x1=10
9x2=18
9x3=27
9x4=36
9x5=45
9x6=54
9x7=63
9x8=72
9x9=81
9x10=90

Ketika Pak Guru telah menyelesaikan tulisannya, ia menatap murid-muridnya yang mulai menertawakannya karena perhitungan yang paling atas jawabannya salah. Kemudian, Pak Guru berkata, "Saya sengaja menulis salah dengan satu tujuan: saya ingin kalian belajar sesuatu dari ini. Saya ingin kalian tahu bagaimana dunia ini memperlakukan kita. Kalian sendiri kan sudah melihat bahwa saya menuliskan hal yang benar sebanyak sembilan kali, tetapi tak ada satupun dari kalian yang memberi selamat atau pujian kepada saya. Kalian malah menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan saja."

Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal baik yang kita lakukan jutaan kali sekalipun. Hidup justru akan mengkritisi satu saja kesalahan kecil yang kita lakukan. 


Hal yang sama ingin saya sampaikan terkait dengan pemerintahan. Banyak orang melakukan demonstrasi, kritik sana sini, atau memanas-manasi publik. Demonstrasi, khususnya, sebenarnya tidak masalah diadakan, hanya saja sebaiknya memang bertujuan untuk menyalurkan aspirasi, bukannya malah bertindak anarkis dan merugikan masyarakat umum. Publik juga hendaknya jangan mudah terpancing. Lihat semua perubahan baik yang sudah terjadi, bukannya langsung menuntut ini itu tanpa tahu terima kasih. 

Ingat: bila kita memang melakukan kesalahan, maka kita tak perlu berkecil hati. Teruslah melangkah. Jangan takut berbuat salah. Toh, lebih baik salah karena sudah mencoba melakukannya daripada tidak sama sekali, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar